Sukses

Bekas Kabakin Yoga Sugama Tutup Usia

Jenderal TNI purnawirawan yang meninggal dunia pada usia 78 tahun itu dimakamkan di TMP Kalibata, Jaksel. Tentara yang memulai karier sejak perang kemerdekaan itu menderita komplikasi penyakit.

Liputan6.com, Jakarta: Jajaran keluarga besar TNI tengah berduka. Mantan Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) Jenderal TNI Purnawirawan Yoga Sugama tutup usia pada Rabu (23/4) ini, sekitar pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sosok petinggi lembaga intelijen di era Presiden Soeharto berusia 78 tahun itu meninggal setelah menderita sejumlah penyakit. Almarhum yang meninggalkan seorang istri, sepuluh putra, dan sejumlah cucu ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jaksel, sore tadi dengan upacara militer.

Mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno bertindak sebagai inspektur upacara dalam prosesi pemakaman tersebut. Ikut hadir dalam upacara penghormatan terakhir adalah Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, sejumlah anggota DPR, perwira TNI, dan beberapa pejabat militer.

Sebelum wafat, sebenarnya Yoga sudah beberapa lama menderita sakit parah. Bahkan, dia pernah dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura. Kesehatannya sempat dinyatakan pulih kembali, dan pria kelahiran Tegal, 12 Mei 1925 itu memilih pulang ke Tanah Air, ke kediamannya di Jalan Patimura 16, Jaksel. Sayang, kondisi itu tak bertahan lama. Penyakitnya kambuh lagi, dan berakhir dengan perawatan di RS Pondok Indah.

Yoga memulai kariernya sejak perang kemerdekaan. Diawali dari kesibukannya sebagai penerjemah tentara Sekutu di Tokyo/Criminal Investigation Division pada usia 20 tahun. Tiga tahun kemudian, Yoga menjabat Asisten I Staf Teritorium Militer Banyumas selama satu tahun. Berikutnya dia langsung memegang kendali sebagai Asisten I Brigade Gunungjati (1949-1950), Asisten I Komando Daerah Militer Diponegoro (1955-1959), Komandan Resimen Tim Pertempuran II Diponegoro (1959-1960), Atase Militer di Yugoslavia (1962-1965), hingga Asisten I Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat pada kurun waktu 1965-1966.

Sosok yang namanya terkenal setelah memimpin pasukan Indonesia dalam menggagalkan aksi pembajakan pesawat DC-9 Woyla milik Garuda Indonesia di Bandar Udara Don Muang, Muangthai pada Maret 1981 itu, juga dipercayakan sebagai Wakil Ketua G-I Koti (1966-1967), Direktur Intelijen Strategi Pertahanan dan Keamanan (1967-1968), Wakil Kepala Bakin (1968), Kabakin (1968-1969), hingga Ketua G-I Hankam/Komandan Satuan Tugas Intelijen/Asisten Intelijen Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban/Kepala Pusat Intelijen Strategi Hankam (1969-1971).

Sosok yang dalam kesehariannya sengaja menjauhi publikasi itu pun pernah menduduki posisi sebagai Duta Besar/Wakil Kepala Perwakilan Tetap RI di PBB, New York, Amerika Serikat (1971-1974). Usai menjabat kedudukan itu, Yoga kembali ditarik pulang dan dipercaya lagi memegang sebagai Kabakin. Empat tahun kemudian, posisi Kabakin dirangkap lelaki itu dengan jabatan Kas Kopkamtib.(BMI/Afd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini