Sukses

Soal Pembelian 12 Jet Tempur Bekas, Prabowo: Kita Tidak Bisa Beli Baru

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan, 12 unit Pesawat jet tempur Mirage 2000-5 yang dibeli pemerintah Indonesia senilai Rp 12 triliun masih layak pakai walau kondisi bukan barang baru alias bekas.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan, 12 unit Pesawat jet tempur Mirage 2000-5 yang dibeli pemerintah Indonesia senilai Rp 12 triliun masih layak pakai walau kondisi bukan barang baru alias bekas.

Dia pun tidak ambil pusing dengan suara sumbang yang mengkritik pembelian tersebut.

“Kebetulan memang banyak yang seolah-olah nyinyir, seolah-olah yaa mau macem-macem, menilai bahwa diomongin pesawat bekas pesawat bekas, ya memang sering terpaksa kita beli pesawat yang tidak baru,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Prabowo lantas menjelaskan, Pesawat tempur Mirage 2000-5 sesungguhnya masih memiliki jam terbang yang masih panjang. Bahkan Prabowo meyakini, Pesawat tempur Mirage 2000-5 usia pakainya bisa sampai 15 tahun mendatang.

“Karena ini baru dipake kurang lebih 30% flying hours,” yakin dia.

Prabowo menilai, pesawat tempur adalah sebuah kebutuhan di tengah ketegangan global. Maka dari itu, menambah armada alutsista udara menjadi keputusan tepat.

“Sekarang banyak negara sedang rebutan di mana mana, karena ketegangan meningkat dimana-mana, saya kira itu jawaban saya,” Prabowo menandasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Kesiapan Tempur TNI AU

Sebagai informasi, Mirage 2000-5 yang dibeli Indonesia adalah adalah pesawat tempur bekas pakai Angkatan Udara Qatar.

Berdasarkan informasi resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, pembelian ini dilakukan sebagai upaya dari untuk mencegah turunnya kesiapan tempur TNI Angkatan Udara. Pasalnya, sejumlah pesawat jet tempur yang tersedia, kini memasuki fase habis masa pakai.

"Pelaksanaan upgrade dan overhaul/repair pesawat tersebut di atas akan menyebabkan penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dikonfirmasi terpisah dalam keterangan tertulisnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.