Sukses

Cerita Eks Panglima TNI Andika Perkasa Kubur Mimpi Jadi Arsitek Sebelum Masuk TNI

Andika mengatakan, kala itu dia terinspirasi sang ayah yang aktivitasnya tidak lepas dari alat dan atribut teknik sipil. Dia, bahkan sampai akrab dengan istilah teknik sipil karena diajari ayahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, membagikan ceritanya yang ternyata tak pernah bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI. Justru, Andika awalnya ingin menimba ilmu arsitek di Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Jadi sebenarnya cita-cita saya memang bukan ingin jadi prajurit TNI. Karena apa? Karena kebetulan bapak saya tentara, tapi karena lulusan ITB, teknik sipil, sehingga di tentaranya di bagian yang konstruksi," kata Andika dalam wawancara khusus Liputan6.com, di kawasan Senayan, Selasa, 20 Juni 2023.

Andika mengatakan, kala itu dia terinspirasi sang ayah yang aktivitasnya tidak lepas dari alat dan atribut teknik sipil. Dia, bahkan sampai akrab dengan istilah teknik sipil karena diajari ayahnya.

"Awalnya nggak ngerti, sampai akhirnya diajarin sama bapak saya, membayangkan begini nih, gambar garisnya dua dimensi. Tapi kalo 3D-nya itu begini kira-kira," kata dia.

Dari sana, lanjut Andika keinginannya untuk masuk ITB menguat. Dia berharap dapat belajar di ITB dan menjadi seorang arsitek.

"Sehingga dari dulu saya ingin masuk arsitek ITB. Bapak saya teknik sipil, saya ingin ke arsiteknya," sambung Andika.

Namun, impian Andika masuk ITB harus kandas karena keluarganya mengalami kesulitan ekonomi. Andika muda, saat itu terpaksa harus melupakan mimpinya melanjutkan pendidikan di ITB.

"Tapi itu harus kandas. Saya harus melupakan. Ada satu masalah dan itu terjadi di akhir kelas 2 SMK. Bayangin, begitu lama saya ingin masuk ITB, harus kandas. Intinya, ya biayalah," ungkap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencari Pendidikan Gratis

Selanjutnya, Andika mesti mencari sekolah yang menyediakan akses pendidikan gratis bagi peserta didik. Saat itu, ujar Andika sejumlah akademi militer menjadi pilihannya.

"Nah, jadi pilihannya cuma tiga. Waktu itu Akabri (Akademi Tentara Nasional Indonesia), atau Akademi Ilmu Pelayaran, atau Akademi Pemerintah Dalam Negeri APDN. Akhirnya saya memilih yang Akabri," ucap dia.

Andika menuturkan, dari pengalaman harus mengubur mimpi untuk jadi arsitek itu, dia belajar bahwa apapun yang dijalani dengan fokus dan serius akan membuahkan keberhasilan. Kendati, hal tersebut bukan passion ataupun yang kita cita-citakan.

"Jadi nilai yang saya dapet tadi ternyata klop. Walaupun ini bukan passion saya, tapi kita serius, bisa," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.