Sukses

Mendagri Tito Instruksikan Kepala Daerah Antisipasi Karhutla di Musim Kemarau 2023

Musim kemarau pada 2023 ini lebih kering dari biasanya. Potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla pun meningkat.

Liputan6.com, Jakarta Musim kemarau pada 2023 ini lebih kering dari biasanya. Potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla pun meningkat. 

Oleh karena itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menginstruksikan agar pemerintah daerah aktif dalam penanggulangan karhutla. 

Mendagri menerbitkan instruksi terbarunya tentang antisipasi karhutla kepada seluruh kepala daerah di Indonesia. Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 1 tahun 2023 berjudul Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan.

Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Safrizal ZA, menyampaikan Inmendagri dikeluarkan Menteri Tito Karnavian bertujuan untuk menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah, khususnya para gubernur dan bupati/wali kota sebagai Pemimpin Satgas Karhutla.

"Penanggulangan Bencana Karhutla ini tidak bisa dikerjakan secara parsial apalagi ego sektoral, karena peristiwanya seringkali melintasi batas administrasi provinsi maupun kabupaten/kota," kata Safrizal, Selasa (23/5/2023).

Dia mengutip prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang prakiraan musim kemarau pada 2023 yang lebih kering dari biasanya. Kondisi ini sering disebut dengan fenomena El Nino. Bila tidak diantisipasi, dia meyakini akan meningkatkan potensi bencana karhutla.

"Sebagai langkah konkret penanggulangan Karhutla, Mendagri telah mengeluarkan instruksinya dengan melibatkan semua komponen yang ada di daerah, termasuk pelibatan masyarakat," lanjut Safrizal. 

Dia mendorong, melalui instruksi ini, koordinasi intensif dengan Kementerian/Lembaga dan jajaran Forkopimda, serta pelibatan pentahelix dengan partisipasi masyarakat sebagai basisnya, mutlak untuk dilakukan.

"Inmendagri ini telah menyusun langkah yang sistematis, mulai dari upaya pencegahan sampai penanggulangan, maka dari itu lakukan terus patroli bersama untuk pencegahan dan pemantauan titik api dengan memanfaakan teknologi satelit dan pemeriksaan lapangan," jelas Safrizal.

Puncak Kemarau

Puncak musim kemarau Tahun 2023 diprediksi terjadi pada Agustus mendatang. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah antisipatif konkret dilapangan sehingga dapat sedini mungkin dilakukan mitigasi resiko bencananya.

“Gencarkan sosialisasi, penyuluhan dan kampanye larangan membuka lahan dengan cara membakar serta segera aktifkan posko bencana Karhutla provinsi dan kabupaten/kota apabila ditetapkan status siaga darurat bencana Karhutla”, dorong Safrizal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alokasikan APBD

Safrizal mewanti, faktor pembiayaan memainkan peranan sangat penting dalam antisipasi Karhutla. Melalui Inmendagri ini diminta para kepala daerah untuk memastikan tersedianya alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara optimal untuk pencegahan dan penanggulangan bencana Karhutla. 

"Pencegahan dan penanggulangan Karhutla bukan sekedar wacana, tapi harus aksi nyata, dengan demikian komitmen dari para kepala daerah termasuk DPRD harus diaktualisasikan dalam  alokasi anggaran pada APBD di daerah masing-masing," terang Safrizal.

Safrizal berpesan, kepada seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota agar berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla, melalui optimalisasi pembentukan dan peran aktif Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR). Diketahui, REDKAR merupakan suatu organisasi sosial berbasis masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi mewujudkan ketahanan lingkungan dari bahaya kebakaran, termasuk Karhutla.

"Saya minta kepada para Gubernur untuk memfasilitasi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mendorong pembentukan REDKAR dan khusus kepada para Bupati/Walikota untuk membentuk REDKAR sampai tingkat desa dan kelurahan sehingga ancaman bencana Karhutla dapat ditekan seminimal mungkin di tahun ini maupun di tahun-tahun mendatang," Safrizal menutup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini