Sukses

Jokowi Ajak PGII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia, Termasuk Investasi di IKN

Presiden Joko Widodo mengajak Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) untuk bekerja sama dan mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui investasi.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo mengajak Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) untuk bekerja sama dan mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui investasi.

Hal tersebut disampaikan dalam pernyataannya di side event Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) G7 and Partner Countries yang digelar di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Sabtu, 20 Mei 2023.

“Dukungan PGII bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat penting lewat investasi yang konkret dan pembiayaan inovatif lainnya. Mari berkolaborasi demi pemerataan dan kesejahteraan rakyat,” kata Jokowi dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (21/5/2023).

Jokowi menjelaskan bahwa sebelumnya pembangunan infrastruktur Indonesia hanya terpusat di Pulau Jawa. Hal tersebut mengakibatkan tidak meratanya sebaran jumlah penduduk dan kegiatan perekonomian di Tanah Air.

“Sebelumnya pembangunan infrastruktur hanya terpusat di Pulau Jawa, satu pulau dari 17 ribu pulau yang dimiliki oleh Indonesia, yang akhirnya berdampak pada 56 persen penduduk terkonsentrasi di Pulau Jawa dan 58 persen aktivitas ekonomi juga terpusat di Pulau Jawa,” jelas Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi menekankan bahwa saat ini Indonesia tengah melakukan pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa seperti pelabuhan atau seaport hingga jalan tol sebagai upaya menekan ketimpangan yang terjadi.

“Termasuk di dalamnya adalah pembangunan Ibu Kota baru Nusantara (IKN), kota berbasis hutan dan alam yang 70 persen adalah area hijau dan 80 persen sumber energinya berasal dari renewable energy,” sambungnya.

Lebih lanjut Jokowi menyebut bahwa pendanaan pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara berasal dari APBN. Presiden juga menyatakan akan membuka peluang pendanaan dari pihak swasta atau investor apabila internal rate of return (IRR) dari pembangunan tersebut dinilai baik.

“Pendanaannya untuk infrastruktur kami lakukan dari APBN, kemudian juga oleh BUMN, dan apabila IRR-nya baik akan kita berikan kepada swasta atau investor,” kata Jokowi.

Jokowi menilai IKN dapat menjadi sebuah wujud transformasi Indonesia yang sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam berbagai bidang.

“Ini adalah showcase tranformasi Indonesia yang sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama, baik sektor transportasi, kesehatan, teknologi, pendidikan, pariwisata,” ujar Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Minta Kanada Investasi di IKN

Presiden Jokowi meminta dukungan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau terkait perjanjian kerja sama ekonomi kedua negara. Termasuk realisasi investasi di pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan PM Kanada Justin Trudeau di Hotel Rihga Royal, Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023).

"Mohon dukungan Yang Mulia terkait penyelesaian perjanjian Indonesia-Kanada CEPA, realisasi investasi Pension Funds Kanada yang fokus di pembangunan Ibu Kota Nusantara, pembangunan mekanisme pendanaan untuk feasibility study bagi proyek greenfield di Indonesia," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu (20/5/2023).

Selain itu, Jokowi juga berharap terjadinya percepatan terhadap realisasi pengembangan bandara hijau di Kalimantan Utara, eksplorasi, dan pengayaan logam tanah jarang, serta pembentukan satuan tugas bilateral.

Jokowi pun mengapresiasi dukungan negara-negara G7, termasuk Kanada dalam membantu transisi energi Indonesia.

"Saya harap dukungan dana USD 20 miliar dapat segera direalisasikan tapi tidak dalam bentuk utang," ujar Jokowi.

Terkait ketahanan pangan, Jokowi mendorong implementasi kesepakatan antara BUMN Indonesia dan Canadian Commercial Corporation terkait pasokan potas dan gandum.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.