Sukses

Imbas Jalan Otista Ditutup, Volume Kendaraan Masuk Kota Bogor di Tol BORR Meningkat

Polisi telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas terkait dengan penutupan Jalan Otista di Bogor.

Liputan6.com, Jakarta Volume kendaraan yang masuk ke Kota Bogor kembali meningkat pada libur akhir pekan ini, setelah sempat turun imbas penutupan Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista).

Data Satlantas Polresta Bogor, pada akhir pekan kemarin Sabtu (6/5/2023) jumlah kendaraan yang ke Kota Bogor melalui GT Bogor sebanyak 11.876 kendaraan.

Kemudian pada Minggu pekan kemarin, (7/5/2023) tercatat kendaraan yang masuk ke Kota Bogor melalui GT Bogor 10.341 kendaraan.

Sementara pada akhir pekan ini, Sabtu (13/5/2023) kendaraan yang masuk ke Kota Bogor melalui exit Tol Bogor sebanyak 26.845 kendaraan.

Selanjutnya, Minggu (14/5/2023) kendaraan yang masuk ke Kota Bogor melalui GT Bogor meningkat yakni berjumlah 28.435 kendaraan.

"Memang jika dibanding pekan lalu atau sepekan setelah Jalan Otista ditutup, pekan ini kembali terjadi peningkatan kendaraan," ujar Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria, Minggu (14/5/2023).

Meski kembali mengalami peningkatan, namun arus lalu lintas di jalan arteri cenderung ramai lancar, terutama di ruas jalan di pusat kota.

"Arus lalu lintas di jalur arteri Kota Bogor saat ini terpantau ramai lancar dengan kecepatan rata-rata 40-50 km/jam," ucap Galih.

Ruas jalan di pusat kota pada akhir pekan ini terpantau tidak mengalami kemacetan, kata Galih, disebabkan banyak kendaraan dari arah Jakarta yang hendak masuk ke Kota Bogor memilih menggunakan pintu keluar Tol BORR.

"Pada Sabtu kemarin tercatat sebanyak 16.136 kendaraan, dan Minggu hari ini naik 6 persen atau berjumlah 18.234 kendaraan. Biasanya pada akhir pekan sebelumnya Tol BORR dilintasi sekitar 11.000-12.000 kendaraan," kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan Skema Rekayasa Lalu Lintas

Kendati demikian, pihaknya telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas apabila terjadi kemacetan di pusat kota, seperti di Jalan Pajajaran menuju Warung Jambu maupun arah sebaliknya dan ruas Jalan Jalak Harupat.

"Kami akan melakukan diskresi jika di simpang Siloam macet. Seperti memberlakukan one way dari arah Warung Jambu menuju Tugu Kujang dan one way di Jalan Jalak Harupat. Tapi jika lalu lintas sudah, kita kembalikan ke semula, dua arah," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.