Sukses

Bandara Kediri akan Beroperasi, Mas Dhito Gagas Optimalisasi Dua Objek Wisata

Bupati Kediri akan mengoptimalisasi sektor pariwisata di wilayah timur seiring dengan keberadaan Bandara Kediri yang akan beroperasi tahun 2023.

Liputan6.com, Kediri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menaruh perhatian lebih pada pembangunan sektor pariwisata di samping pembangunan proyek stadion yang kini sedang berproses. Optimalisasi sektor pariwisata ini tak dipungkiri tak lepas keberadaan Bandara Kediri yang akan beroperasi tahun 2023 ini. Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri. 

Mas Dhito, sapaan akrab bupati muda ini menggagas mengoptimalkan sektor pariwisata yang ada di wilayah Kediri bagian timur. Hal itu, karena lokasi bandara dan pembangunan stadion sama-sama berada di Kabupaten Kediri bagian barat dari Sungai Brantas.

"Kita punya niat membangun suatu tempat karena Bulan Oktober 2023 bandara sudah beroperasi, sedangkan kita belum punya magnet baru Kediri di bagian timur," katanya, Senin (10/4/2023).

Diakui, saat ini baru ada Kampung Inggris yang sudah dikenal luas masyarakat luar daerah dan menjadi magnet wilayah Kediri bagian timur. Adapun untuk objek wisata alam di Kabupaten Kediri yang saat ini masih menjadi daya tarik pengunjung di wilayah timur yakni Gunung Kelud.

"Hanya saja karena Gunung Kelud ini masih aktif kami juga harus menjaga ekosistem dan lingkungannya," ungkap Mas Dhito.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wisata Air Ubalan dan Corah

Dengan kondisi gunung yang masih aktif itu, Mas Dhito mencoba mengembangkan destinasi wisata yang dapat menjadi alternatif sebelum orang menuju Gunung Kelud. 

"Kami berharap sekali Ubalan dan Corah menjadi destinasi wisata di bagian Timur Kabupaten Kediri," tuturnya.

Wisata air Ubalan sebagaimana disebut Mas Dhito berada di Kecamatan Plosoklaten yang berbatasan dengan Kecamatan Wates. Sedang, pemandian Sumber Corah berada di Kecamatan Pare.

Dua destinasi wisata milik Pemerintah Kabupaten Kediri tersebut pernah menjadi ikon pariwisata di Bumi Panjalu. Namun dalam perkembangannya kondisinya belum mampu optimal dalam menyedot pengunjung.

3 dari 3 halaman

Gandeng Pihak Swasta dengan Skema BGS

Untuk mengoptimalkan dua objek wisata itu, rencananya Pemkab Kediri akan menggandeng pihak swasta dengan skema Bangun Guna Serah (BGS) atau kerjasama pemanfaatan. 

"Pada prinsipnya apa yang akan dilakukan sesuai dengan pedoman Permendagri nomor 19 tahun 2016 tentang pedoman pengelolaan barang milik daerah," tandasnya.

Selain menjadikan magnet baru Kabupaten Kediri bagian timur, gagasan pengoptimalan destinasi wisata ini diharapkan dapat menggenjot Pendapatan Asli Daerah(PAD) Kabupaten Kediri.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.