Sukses

Sekjen HIPMI Bagas Adhadirgha Ditunjuk Jadi Ketua ASEAN Young Entrepreneurship Council

Bagas Adhadirgha menerima kepercayaan sebagai Chairman untuk keketuaan AYEC di Indonesia selama 1 tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang musyawarah nasional HIPMI XVII, Sekretaris Jenderal HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bagas Adhadirgha melakukan lawatan ke Phnom Penh, Kamboja dalam rangka menghadiri the 7th ASEAN Young Entrepreneurship Carnival mewakili HIPMI. Saat ini Bagas Adhadirgha menjabat sebagai Head Council dari 3 kursi council untuk mewakili Indonesian di Forum ASEAN Young Entrepreneurship Council (AYEC).

"ASEAN Young Entrepreneurs Council ini adalah wadah pengusaha muda ASEAN untuk duduk bersama-sama dalam merumuskan isu-isu penting ekonomi regional dan kewirausahaan yang akan dikolaborasikan menjadi usulan kebijakan-kebijakan yang di ambil oleh pemerintah negara-negara ASEAN," kata Bagas.

Pada kesempatan ini Bagas Adhadirgha menerima kepercayaan sebagai Chairman untuk keketuaan AYEC di Indonesia selama 1 tahun ke depan yang sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai Chairman untuk ASEAN Young Entrepreneurship Association (AYEA atau Himpunan Pengusaha Muda se-ASEAN).

Selaras juga dengan rencana perpindahan sekretariat AYEC dari Malaysia ke Indonesia yang rencananya berkantor di Gedung ASEAN Jakarta sebagai bentuk perjuangan Bagas Adhadirgha untuk mendapatkan kehormatan Indonesia di hadapan anggota AYEC yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Thailand, Singapura, Myanmar, Laos dan Kamboja.

ASEAN Young Entrepreneurs Council yang terbentuk sejak tahun 2015 adalah asosiasi pengusaha muda yang berkumpul untuk merumuskan kebijakan ASEAN dan hal ini berhasil diusulkan oleh Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC) kepada para Pemimpin ASEAN.

Asosiasi yang diluncurkan pada tahun 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia ini terdiri dari jaringan asosiasi pengusaha muda yang didukung pemerintah dari 10 Negara Anggota ASEAN.

Selain berpartisipasi dalam proses Integrasi Ekonomi ASEAN, AYEC juga berfungsi sebagai jaringan wirausaha muda, dengan konektivitas langsung dengan asosiasi tingkat nasional masing-masing dan Sekretariat ASEAN.

AYEC juga disediakan kursi di ASEAN Business Advisory Council Joint Business Councils (ASEAN-BAC JBCs), dimana proposal tentang kewirausahaan muda diajukan ke perwakilan sektor swasta resmi di ASEAN. Bersamaan dengan itu, Forum Dialog Kebijakan ABAC-AYEC (AAPDF) bertujuan untuk memberikan suara kepada wirausahawan muda ASEAN dan menyatukan pemangku kepentingan utama AYEC di balik agenda bersama untuk kemajuan kewirausahaan muda sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi ASEAN.

Bagas Adhadirgha meyampaikan dalam sambutannya, "Pandemi Covid-19, cukup memberikan tantangan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Asia Pasific memiliki 4,6 Milyar jumlah orang dengan percapaian pertumbuhan ekonomi yang kuat selama beberapa dekade terakhir, sehingga menjadikan Asia Pasifik sebagai acuan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pemulihan dari krisis keuangan global. Secara keseluruhan, gabungan negara-negara ASEAN ini diprediksi akan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030".

"Masalah di Asia Tenggara saat ini sebenernya bukanlah perihal kapasitas produksi, namun kecanggihan teknologinya. Jika kawasan ASEAN ini dapat mengadopsi teknologi secara lebih maju dan menggunakannya untuk meningkatkan sektor manufaktur, tentu kawasan ASEAN ini akan dapat bersaing dengan negara-negara seperti China. Sebabnya, teknologi adalah isu lintas sektoral yang dapat mempercepat transisi pembangunan yang dibutuhkan sebagai solusi inovatif," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prospek Positif

"Prospek ASEAN ini amatlah positif, namun semua sepenuhnya bergantung pada kekompakan dan upaya proaktif di antara negara negara ASEAN. Kawasan kita ini memiliki peluang untuk memanfaatkan semua yang telah dibangun selama beberapa dekade terakhir, dan kita para pengusaha muda tidak boleh menyia-nyiakannya peluang ini."

"Bersama-sama, kita tidak hanya bisa bangkit lebih kuat tapi kita bisa bersinar terang untuk ASIA dan Dunia. Negara-negara ASEAN akan menjadi contoh, bagaimana kita bisa pulih lebih kuat pulih bersama setelah era pandemi. Dan itu dimulai dari kita, generasi muda," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.