Sukses

Perangi Disinformasi, ASEAN Foundation Gandeng Ruangguru Tingkatkan Literasi Digital di Indonesia

ASEAN Foundation menggandeng Ruangguru meluncurkan program pelatihan kecakapan digital dengan nama ASEAN Digital Literacy Programme (ASEAN DLP).

Liputan6.com, Jakarta Sebagai upaya nyata memerangi misinformasi dan disinformasi di Asia Tenggara, ASEAN Foundation menggandeng Ruangguru, perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Asia Tenggara, meluncurkan program pelatihan kecakapan digital dengan program ASEAN Digital Literacy Programme (ASEAN DLP).

Untuk mempercepat pemahaman literasi digital pada masyarakat Indonesia, Program ASEAN DLP akan berfokus pada kegiatan webinar, diskusi, workshop offline pendalaman materi, serta pendampingan amplifikasi edukasi literasi digital di lingkungan terdekat peserta selama enam bulan ke depan.

Temuan UNESCO menunjukkan 54% pemuda tidak tahu berespons terhadap ujaran kebencian di dunia siber. Namun, 92% dari responden menganggap kemampuan literasi digital yang baik akan membantu mereka melindungi diri dari berbagai kejahatan dunia siber.

Head of Programme ASEAN Foundation, Mahmudi Yusbi mengatakan ASEAN Foundation dengan dukungan Google.org, sangat bangga dapat bekerja sama dengan Ruangguru Foundation dalam mengadakan serangkaian pengembangan kapasitas, mulai dari Training of Trainers hingga Training to End-Beneficiaries.

"ASEAN Digital Literacy Programme (ASEAN DLP) sendiri merupakan program 2 tahun berskala regional yang bertujuan untuk memperkuat literasi digital bagi seluruh masyarakat ASEAN. ASEAN Foundation melalui ASEAN DLP akan mengadakan berbagai aktivitas seperti riset mendalam, pengembangan kurikulum dan Training-of-Trainer dengan tujuan melatih lebih dari 1,000 trainers untuk mengedukasi 100,000 penerima manfaat lainnya di wilayah ASEAN,” kata Mahmudi Yusbi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dukung Masyarakat Lebih Cakap Bermedia Digital

Jumlah pengguna internet di Indonesia sendiri, pada awal tahun 2021, mencapai 202,6 juta atau 73,7% dari total jumlah penduduk Indonesia. Sayangnya, peningkatan ini belum diikuti dengan kemampuan literasi digital masyarakat sehingga menyisakan tantangan seperti maraknya penyebaran berita bohong (hoaks), penipuan daring hingga ujaran kebencian. Google menyebut Indonesia sebagai negara dengan permintaan penghapusan konten terbanyak karena isinya dinilai melanggar peraturan pemerintah.

Head of Public Policy & Government Relations Ruangguru, Gautama Adi Kusuma mengatakan "Sebagai pelopor penyedia pendidikan berbasis teknologi terbesar di Asia Tenggara yang beroperasi di Indonesia, Thailand dan Vietnam serta telah dipercaya untuk bermitra dengan 32 Pemerintah Provinsi dan 326 Pemerintah Kota dan Kabupaten di Indonesia, Ruangguru sangat antusias dan bangga berkolaborasi bersama ASEAN Foundation dalam membuka program pelatihan untuk membantu masyarakat Indonesia agar lebih cakap bermedia digital sehingga menciptakan ranah digital yang lebih aman dan ramah bagi kita semua."

Dalam kesempatan ini, Gautama menyampaikan bahwa Ruangguru juga sangat berbahagia untuk mengumumkan bahwa pelatihan ini juga membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas yang menunjukan keselarasan terhadap komitmen Ruangguru untuk memberikan pelatihan yang inklusif.

3 dari 3 halaman

Program Literasi Digital ASEAN

Program Literasi Digital ASEAN yang diinisiasi oleh ASEAN Foundation dengan dukungan Google.org ini dalam pelaksanaannya akan bermitra dengan berbagai pihak lokal di sepuluh negara ASEAN untuk mengembangkan kurikulum pelatihan dan mengadakan pelatihan literasi digital dengan menargetkan lebih dari 100.000 penerima manfaat di seluruh negeri ASEAN.

Selain memberikan pelatihan tentang literasi media dan informasi, program Literasi Digital ASEAN juga mencakup aspek penting lainnya, seperti pembentukan komunitas penasihat pemuda, riset mendalam dan pembentukan platform e-learning.

Dalam pelaksanaan Program ASEAN DLP di Indonesia, Ruangguru akan memberikan pelatihan berupa training of trainers secara blended learning (online dan offline) kepada total 70 peserta yang terdiri dari 20 guru, 5 pengawas sekolah, dan 50 siswa SMA sederajat. Para penerima program akan mendapatkan akses ruangbelajar di aplikasi Ruangguru, webinar, diskusi, workshop offline pendalaman materi, serta pendampingan amplifikasi edukasi literasi digital di lingkungan terdekat peserta.

Pelaksanaan Program Pelatihan Training of trainers ASEAN DLP ini akan fokus diberikan kepada guru BK, guru SLB, pengawas sekolah, dan siswa SMA/sederajat yang berada di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Nantinya, peserta program juga akan melakukan amplifikasi ke lingkungan terdekat dan menyasar semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas (khususnya siswa/i dan guru tunanetra dan tunarungu) melalui jejaring Ruangguru dengan SLB di daerah Jakarta.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.