Sukses

Satgas Covid-19: 63,60 Juta Rakyat Indonesia Telah Terima Dosis Ketiga

Jumlah tersebut diketahui setelah terjadi penambahan 57.392 orang yang mendapat suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis ketiga atau penguat mencapai 63,60 juta orang hingga hari ini, Sabtu (1/10/2022), pukul 12.00 WIB.

Jumlah tersebut diketahui setelah terjadi penambahan 57.392 orang yang mendapat suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19. 

Dengan demikian dari catatan yang diterima Satgas Covid-19, suntikan dosis penguat vaksin Covid-19 sudah diberikan kepada 27,1 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi yaitu sebanyak 234.666.020 orang.

Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19 bertambah 19.076 orang, sehingga total menjadi 171.205.139 orang. Atau setara 72,96 persen dari total sasaran.

Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 15.383 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 204.594.174 orang. Atau sudah diberikan pada 87,18 persen dari total sasaran.

Untuk vaksinasi keempat menargetkan kepesertaan tenaga kesehatan terjadi penambahan 4.834 orang. Dilaporkan saat ini, total 629.858 orang sudah menjalani vaksinasi keempat.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksin Dosis Lengkap Capai di Level yang Memadai

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan menyebut cakupan vaksin dosis lengkap di Indonesia telah sampai pada level yang memadai.

Proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS-COV-2 per Desember 2021 mencapai 87,8 persen, sementara Juli 2022 meningkat jadi 98,5 persen.

"Tapi bukan berarti mereka yang telah divaksin tidak bisa terinfeksi Covid-19, tetapi mengurangi keparahan dan risiko meninggal karena Covid-19," katanya.

Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) Prof Sri Rezeki mengatakan vaksinasi Covid-19 masih dibutuhkan hingga status pandemi dinyatakan berakhir.

"Pandemi belum dihentikan. Selama belum dicabut statusnya, kita statusnya masih darurat," katanya.

Sri mengatakan antibodi yang timbul karena pengaruh vaksin Covid-19 maupun imun alami yang dimiliki penyintas akan menurun dalam kurun enam bulan sejak penyuntikan terakhir.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk segera mengakses layanan vaksinasi Covid-19 di fasilitas kesehatan terdekat tanpa memilih merek vaksin. Sebab seluruh vaksin yang direkomendasikan ITAGI di Indonesia seluruhnya aman dan halal.

 

3 dari 3 halaman

Risiko Bagi yang Belum Divaksin Covid-19

Berdasarkan hasil penelitian Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia terhadap 1.792.360 kasus Covid-19 di berbagai daerah per 1 Januari hingga 30 Juni 2022, menunjukkan 2,8 persen orang yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 berisiko meninggal 28 kali lebih besar dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster.

Sebanyak 1,5 persen orang yang mendapatkan sekali suntikan vaksin Covid-19 berisiko meninggal 15 kali lebih besar dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19.

Sedangkan 0,6 persen orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap, berisiko meninggal enam kali lebih besar dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster COVID-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.