Sukses

Plt Ketum PPP Matangkan Pemenangan Pemilu 2024 Bersama Majelis Pakar

Anwar Sanusi menyebut, sebagai partai Islam tertua maka PPP harus memiliki strategi pemenangan untuk Pemilu 2024.

 

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono melakukan rapat bersama Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP. Mereka membahas langkah dan strategi untuk mengantarkan PPP menghadapi pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kami membahas berbagai hal, dan paling utama diskusi terkait memasuki agenda Pileg dan Pilpres. Kami membahas langkah-langkah ke depannya dan menggali ide serta gagasan untuk mengantarkan PPP di Pemilu yang akan datang,” ujar Mardiono, di DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). 

Senada, Ketua Majelis Pakar PPP Prijono Tjiptoherijanto mengaku pertemuannya kali ini dengan Mardiono terkait diskusi kemenangan PPP di Pemilu 2024. “Kami mengundang Pak Plt Ketua Umum bersama-sama menjelaskan langkah untuk pemenangan PPP di Pemilu 2024 nanti,” Prijono.

Sementara itu, Wakil Majelis Pakar PPP Anwar Sanusi menyebut, sebagai partai Islam tertua maka PPP harus memiliki strategi pemenangan untuk Pemilu 2024.

"Langkah atau strategis yang baru dijalankan adalah melakukan konsolidasi wilayah yang dihadiri juga dari cabang. Hingga saat ini sudah ada sembilan wilayah yang didatangkan untuk konsolidasi," ungkap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Modal Kebesaran Partai

Selain itu, menurut Anwar, PPP juga memiliki modal untuk kebesaran partainya. Sebab, PPP didirikan oleh empat ormas partai Islam.

"PPP didirikan oleh empat partai Islam yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), dan Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI). Ini sebagai modal, para alim ulama InsyaAllah masih mendukung kebesaran PPP,” tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.