Sukses

Update Covid-19 Jumat 29 Juli 2022: Positif 6.197.495, Sembuh 5.992.537, Meninggal 156.970

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 28 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Jumat (29/7/2022) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta Kasus positif Covid-19 di Tanah Air terus mengalami kenaikan. Pada hari ini, Jumat (29/7/2022), mereka yang terkonfirmasi naik sebanyak 5.831. Sehingga total kasus positif virus Corona terhitung sejak Maret 2020 menjadi 6.197.495 orang.

Seiring kenaikan jumlah pasien positif, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 juga mengungkap adanya penambahan pasien sembuh dan dinyatakan negatif virus Corona. 

Kasus sembuh tersebut naik sebanyak 4.485, maka angka kumulatif kasus sembuh dari paparan virus Corona di Indonesia hingga saat ini menyentuh angka 5.992.537 jiwa.  

Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 juga dilaporkan Satgas Covid-19 terus bertambah.

Tercatat jumlah keseluruhan warga yang berpulang hari ini dilaporkan mencapai 156.970 kasus, setelah terjadi penambahan 13 orang.   

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 28 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Jumat (29/7/2022) pada jam yang sama. 

Untuk diketahui Provinsi Jawa Barat saat ini menjadi daerah penyumbang kasus Covid-19 terbanyak kedua, dengan lebih dari 10.000 kasus. Salah satu wilayahnya yang mengalami peningkatan kasus, yakni Kota Bekasi, dengan 1.664 kasus aktif per tanggal 25 Juli 2022.

"Ada penambahan 175 kasus terkonfirmasi baru per tanggal 25 Juli 2022," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati dalam keterangannya, Kamis (28/7/2022).

Menurutnya, total kasus kumulatif tercatat sebanyak 169.487 kasus, dengan angka kesembuhan 166.645 dan angka kematian 1.178 jiwa. Sedangkan jumlah kematian akibat Covid-19 periode 1 Januari-25 Juli 2022 sebanyak 40 jiwa.

Jumlah keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) tempat tidur ruang isolasi rumah sakit di Kota Bekasi dilaporkan sebesar 10,70 persen dan BOR ICU 4,31 persen.  

Untuk capaian vaksinasi dosis pertama berdasarkan fasilitas kesehatan berjumlah 1.890.365 jiwa (93,77%), lansia 135.604 jiwa (86,84%) dan anak-anak 222.383 jiwa (93,71%).

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Capaian Vaksinasi Dosisi Pertama

Sementara, capaian vaksinasi dosis pertama berdasarkan e-KTP Kota Bekasi dengan total 1.978.663 jiwa (98,15%), lansia 163.318 jiwa (105,87%), dan anak-anak 201.278 jiwa (84,82%).

Capaian dosis kedua dengan total 1.729.436 jiwa (85,79%), lansia 135.018 jiwa (86,47%), anak-anak 166.268 jiwa (70,06%). Dosis 3 dengan capaian 787.725 jiwa (39,07%), lansia 82.063 jiwa (52,55%), anak-anak 0.

Untuk ketersediaan stok vaksin Covid-19 di Kota Bekasi pada tanggal 25 Juli 2022 berjumlah total 13.142 dosis, Sinovac (692 dosis), Aztrazeneca (0 dosis), Moderna (0 dosis) dan Pfizer (12.450 dosis).

"Ketersediaan stok swab PCR per tanggal 8 Mei 2022 berjumlah 8.071 pcs, dan rapid antigen berjumlah 58.292 pcs," tandas Tanti.

Diketahui kasus Covid-19 di Indonesia masih mengalami trend kenaikan. Per tanggal 24 Juli 2022, kasus aktif Covid-19 bahkan tembus di atas 40.000 kasus, dengan daerah penyumbang terbanyak, yakni DKI Jakarta kemudian Jawa Barat.

Kenaikan kasus Covid-19 tak terlepas dari kemunculan subvarian baru Omicron BA.27.5, yang gejalanya menyerupai BA.4 dan BA.5. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi pun memprediksi kenaikan kasus Covid-19 pada gelombang kali ini, akan terjadi di minggu kedua hingga ketiga bulan Juli.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

"Kalau masyarakat masih cuek protokol kesehatan dan cuek vaksin booster maka kemungkinan kasus akan terus melonjak. Ojo kesusu (jangan tergesa-gesa) lepas masker," tutur Moeldoko.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan per 27 Juni 2022 menunjukkan, positivity rate Indonesia masih di bawah standar WHO, yakni 2,7 persen.

Sementara untuk jumlah kasus COVID-19, terjadi penambahan sebanyak 1.445 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak, yakni 838 kasus. Dari jumlah tersebut, 791 merupakan transmisi lokal dan 47 lainnya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Kenaikan positivity rate dan kasus COVID19 diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Yakni, Omicron BA.4 dan BA.5.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.