Sukses

5 Pernyataan Jokowi Terkait Pekerjaan Besar Membangun IKN Nusantara

Jokowi memperkirakan kebutuhan anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur mencapai Rp 466 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Usai melakukan kunjungan kerja di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap sederet pekerjaan rumah (PR) besar yang akan dilakukan pemerintah untuk mewujudkan megaproyek tersebut.

Menurut Jokowi, dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk membangun sebuah Ibu Kota baru. Diperkirakan waktu pembangunan IKN bisa selesai dalam 20 tahun ke depan. 

"Perkiraan kita 15-20 tahun baru bisa diselesaikan," kata Jokowi dalam saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3/2022).

Hal ini juga diamini Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono yang belum lama ini dilantik Jokowi di Istana Merdeka.

Namun, membangun sebuah kota menurut Bambang bukan hanya sekedar dilihat secara fisik, tapi juga kota tersebut harus layak huni, humanis, dan livable bagi warga yang mediaminya. 

Bicara fisik sebuah ibu kota, di mana nantinya lokasi Istana Negara yang akan menjadi hunian baru bagi Presiden terpilih di masa mendatang?

Terkait lokasi Istana Negara, Jokowi menyebut nantinya akan berada di ketinggian 80 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

"Ya itu hitung-hitungan geospasial yang dilakukan Kementerian PU," ucapnya.

Berikut sederet pernyataan Jokowi terkait pekerjaan besar untuk membangun IKN Nusantara sehingga bisa menjadi kota yang layak huni:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Istana Negara Dibangun di Ketinggian 80 Mdpl

Presiden Jokowi mengatakan lokasi Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur berada di ketinggian 80 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Menurut dia, ini merupakan lokasi tertinggi yang ada di kawasan IKN.

"Di sini titik Istana-nya, tempat yang tertinggi dari permukaan laut kira-kira 80 meter, paling tinggi di sini. Sehingga, bisa melihat seluruh penjuru kanan kiri," jelas Jokowi sebagaimana dilihat dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3/2022).

3 dari 6 halaman

2. Pemilihan Titik Nol

Jokowi juga menjelaskan alasan pemilihan titik nol di IKN Nusantara. Jokowi menyebut bahwa penentuan lokasi titik nol ini berdasarkan kalkulasi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Ya itu hitung-hitungan geospasial yang dilakukan Kementerian PU," ucapnya.

Menurut Jokowi, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur dilakukan pemerintah untuk pemerataan dan keadilan sosial. Pasalnya, selama ini ekonomi hanya berpusat di Pulau Jawa, khususnya Jakarta saja.

"PDB ekonomi, perputaran ekonomi 58 persen ada di Jawa khususnya di Jakarta. Artinya apa? Magnet ada di pulau Jawa dan Jakarta," ujar dia.

Oleh sebab itu, Jokowi memutuskan untuk mengambil keputusan memindahkan ibu kota negara ke wilayah luar Pulau Jawa yakni, Kalimantan Timur. Hal ini untuk mengurangi beban yang ada di Jawa dan Jakarta.

4 dari 6 halaman

3. Membangun Ibu Kota Butuh Waktu hingga 20 Tahun

Jokowi juga menuturkan untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) tidaklah mudah. Butuh waktu 15-20 tahun sehingga rampung proyek besar itu.

"Ini kan sebuah pekerjaan yang raksasa besarnya, ini pekerjaan besar sekali. Jadi, dan juga bukan pekerjaan mudah, ini pekerjaan rumit. Memang butuh waktu yang panjang. Perkiraan kita 15-20 tahun baru bisa diselesaikan," kata Jokowi dalam saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3/2022).

Jokowi menuturkan dengan sudah dilantiknya Kepala Badan Otorita Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe sudah bisa disiapkan terkait kelembagaan, perencanaan. Sehingga dapat lebih rinci proyeksi apa yang akan dikerjakan.

"Kira harapkan dengan sudah terbentuknya otorita, ada kepala otorita, wakil kepala otorita, nanti yang siapkan kelembagaan sudah ada, perencanaan lebih detail DED disiapkan, sehingga makin kelihatan nanti. Yang paling penting memang infrastruktur dasar yang segera dimulai," ungkapnya.

5 dari 6 halaman

4. Pembangunan IKN Butuh Rp 466 Triliun

Terkait kebutuhan anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Jokowi memperkirakan mencapai Rp 466 triliun.

Menurut dia, sekitar 20 persen kebutuhan anggaran itu akan diambil dari APBN. 

"Hitungan sementara Rp 466 triliun, itu kurang lebih 19-20 persen berasal dari APBN," kata Jokowi seperti dilihat dari tayangan Sekretariat Presiden, Selasa (15/3/2022).

Selain APBN, kata dia, anggaran pembangunan IKN Nusantara juga akan berada dari public private partnership (PPP) dan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Kemudian, dari investasi sektor swasta, BUMN, hingga obligasi publik.

"Saya kira kita ingin otorita ini fleksibel dan lincah dan bisa mendapatkan skema-skema pendanaan dari berbagai akema yang ada," ujarnya.

6 dari 6 halaman

5. Pemindahan IKN Gagasan Lama Era Presiden Soekarno

Jokowi menyampaikan pemindahan IKN ke luar Jakarta merupakan gagasan lama sejak era Presiden pertama RI, Soekarno pada tahun 1957. Namun, gagal karena adanya pergolakan pada saat itu.

"Saat Presiden Soeharto juga sama ingin memindahkan dari Jakarta ke Jawa Barat. Tapi juga tidak jadi karena ada peristiwa 1998. Jaman Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) juga melakukan kajian-kajian untuk memindahkan ibu kota karena banyak juga alasan," kata Jokowi.

Pada 2014, dia pun memerintahkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) saat itu, untuk kembali mengkaji soal pemindahan ibu kota negara. Dari banyaknya usulan, Jokowi akhirnya memutuskan memindahkan IKN ke Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Banyak juga alasan, karena tersedianya lahan yang ada di sini," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.