Sukses

5 Persiapan Jakarta Sebelum Lepas Status Ibu Kota Menurut Wagub DKI Riza

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bagaimana persiapan Jakarta sebelum melepas status Ibu Kota Negara (IKN).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bicara soal bagaimana nasib Jakarta sepeninggal berstatus Ibu Kota.

Dia mengharapkan, Jakarta bakal menjadi kota bukan hanya pusat ekonomi, melainkan pula pusat pendidikan serta kesehatan.

"Apakah Jakarta ke depan menjadi pusat perekonomian, pusat perdagangan, kota bisnis, kota keuangan atau kota jasa perdagangan, kota jasa berskala global atau berskala internasional, itu juga beberapa usulan dari Jokowi yang kami dengar," ujar Riza di Jakarta, Kamis 3 Februari 2022.

"Dan akhirnya kami di sini sudah diskusi, kita juga mencoba selain pusat perekonomian mudah-mudahan ke depan, bisa juga menjadi pusat pendidikan atau pusat kesehatan," sambung dia.

Selain itu menurut Riza, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberi waktu tenggat bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk bersiap melepas status Ibu Kota, setelah pemerintah bakal memindahkan ibu kota negara atau IKN ke Nusantara.

"Semua ya ada timeline-nya, ini kan ingin dimasukan ke Prolegnas 2023 untuk dibahas di DPR, itu nanti ada tahapan-tahapannya yah, jadi kita mengikuti alur mekanisme seperti biasa," kata Wagub Riza Patria.

Berikut sederet persiapan DKI Jakarta sepeninggal berstatus Ibu Kota yang disampaikan Wagub Ahmad Riza Patria dihimpun Liputan6.com:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Bisa Jadi Pusat Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengharapkan DKI Jakarta kelak setelah melepas status Ibu Kota bakal menjadi kota bukan hanya pusat ekonomi, melainkan pula pusat pendidikan serta kesehatan.

"Apakah Jakarta ke depan menjadi pusat perekonomian, pusat perdagangan, kota bisnis, kota keuangan atau kota jasa perdagangan, kota jasa berskala global atau berskala internasional, itu juga beberapa usulan dari Jokowi yang kami dengar," ujar Riza di Jakarta, Kamis 3 Februari 2022.

"Dan akhirnya kami di sini sudah diskusi, kita juga mencoba selain pusat perekonomian mudah-mudahan ke depan, bisa juga menjadi pusat pendidikan atau pusat kesehatan," sambung dia.

Riza menerangkan, dahulu banyak orang Malaysia menempuh pendidikan ke Tanah Air. Tapi kini justru keadaannya berbalik. Riza ingin agar Jakarta mengembalikan kejayaan pendidikan di Indonesia.

3 dari 7 halaman

2. Diberi Waktu 50 Hari Selesaikan Konsep Jakarta, Terbuka Usulan Masyarakat

Riza membenarkan bahwa Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri memberi waktu tenggat bagi Pemprov DKI untuk bersiap melepas status Ibu Kota, setelah pemerintah bakal memindahkan ibu kota negara atau IKN ke Nusantara.

"Kami sedang merumuskan karena diberi waktu oleh kemendagri dalam 50 hari ke depan untuk menyelesaikan konsepnya, naskah akademik dan sebagainya, apa usulan dari Pemprov DKI Jakarta. Kami juga melibatkan para pakar, para ahli, dan silakan masyarakat banyak untuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa," kata dia.

Riza mengaku terbuka akan usulan dari masyarakat terhadap Jakarta pascalepas dari status Ibu Kota.

"Dan usulan ke depan silakan teman-teman media boleh juga masyarakat kita sangat terbuka karena belum diputuskan terbuka seluas-luasnya bagi warga, masyarakat, siapa pun bagi warga punya pemikiran yang konstruktif sampaikan pada kami," terang dia.

 

4 dari 7 halaman

3. Lakukan Tahapan Pemindahan Secara Bertahap

Menurut Riza, tenggat waktu melepas status Ibu Kota akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta secara bertahap. Tahapan untuk melepas status Ibu Kota negara juga akan dimasukkan ke dalam Program Legislasi Nasional atau Prolegnas.

"Semua ya ada timeline-nya, ini kan ingin dimasukan ke Prolegnas 2023 untuk dibahas di DPR, itu nanti ada tahapan-tahapannya yah, jadi kita mengikuti alur mekanisme seperti biasa," kata Riza kepada wartawan di Jakarta, Jumat 4 Februari 2022.

Terkait tahapan, Riza membeberkan pihaknya tengah menyusun konsep kota sebagai naskah akademik dengan pembahasan yang siap diuji publik.

"Tahapan ini nanti pembahasannya di Komisi 2, Paripurna nanti diundangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM," urai Riza.

 

5 dari 7 halaman

4. Tegaskan Jakarta Akan Baik-Baik Saja Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Riza menegaskan Jakarta akan baik-baik saja sepeninggal leas dari status Ibu Kota. Terlebih, dia optimis Jakarta akan menjadi kota besar yang menjadi pusat ekonomi dan bisnis dunia.

"Kami tegaskan Jakarta akan baik-baik saja. Bahkan lebih baik. Setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota. Jakarta akan jadi kota besar pusat ekonomi dan bisnis dunia," kata dia.

Riza mengatakan walaupun Ibu Kota pindah, pihaknya tetap melaksanakan program yang sudah direncanakan seperti sebelumnya. Bahkan akan dilakukan dengan cepat, dan lebih besar.

"Program pembangunan tidak ada yang dikurangi dan akan terus berjalan selayaknya Jakarta masih berstatus Daerah Khusus Ibukota," beber dia.

 

6 dari 7 halaman

5. Pembangunan Akan Terus Berlangsung

Riza pun menjelaskan pembangunan akan terus berlangsung. Karena beban perekonomian di Jakarta masih sangat besar. Bahkan kata dia, Jakarta merupakan urat nadi perekonomian Indonesia, hingga hari ini.

"Di sisi lain pada dasarnya mendukung kebijakan pemindahan Ibu Kota ini. Kami memandang pemindahan ibu kota menuju nusantara adalah niat yang baik dari pemerintah pusat, yang harus kita apresiasi dan harus kita support," ungkapnya.

Riza berharap ke depan, Indonesia memiliki ibu kota yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Seperti yang direncanakan yaitu di Kalimantan Timur dengan nama Nusantara.

"Kami juga di Jakarta ingin memastikan bahwa Jakarta akan terus melakukan program pembangunan menjadi kota terkemuka di Indonesia, seperti kota-kota besar di dunia. Harapan kota Jakarta harus berkembang jadi kota besar secara global pasca menjadi ibu kota," jelas Riza.

 

(Taufik Akbar Harefa)

7 dari 7 halaman

Ibu Kota Negara Baru Bernama Nusantara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.