Sukses

Sosok Heru Budi Hartono, Orang Dekat Jokowi yang Disebut Calon Pj Gubernur DKI

Heru sendiri telah memiliki pengalaman di lingkup birokrasi selama hampir seperempat abad.

Liputan6.com, Jakarta Nama Heru Budi Hartono menjadi perbincangan karena digadang-gadang bakal menjadi calon Penjabat (Pj) untuk menggantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat purna tugas. Adapun masa jabatan Anies dan Wagub Riza Patria akan habis pada Oktober 2022.

Sementara itu, Pilkada DKI Jakarta baru akan digelar pada 2024. Untuk mengisi kekosongan jabatan, maka akan dipilih seorang Pj Gubernur oleh Kementerian Dalam Negeri yang kemudian diusulkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Heru Budi Hartono menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden sejak 2017. Dia menggantikan posisi Dharmansjah Djumala yang saat itu ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia di Wina Austria.

Sebagai Kepala Sekretariat Presiden, Heru bisa dibilang menjadi salah satu orang dekat dan kerap berinteraksi dengan Jokowi. Ia pun cukup sering menemani Presiden Jokowi saat blusukan ke daerah-daerah maupun kunjungan ke luar negeri.

Heru sendiri telah memiliki pengalaman di lingkup birokrasi selama hampir seperempat abad. Pria kelahiran Medan, 13 Desember 1965 itu mengawali karirnya sebagai Staf Khusus Walikota Jakarta Utara pada tahun 1993 silam.

Selang dua tahun, Heru menjadi Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara pada 1955. Pada tahun 1999, Heru ditunjuk menjadi Kepala Sub-Bagian Pengendalian pelaporan Kota Jakarta Utara.

Kariernya berlanjut menjadi Kepala Sub Bagian Sarama dan Prasarana Kota Jakarta Utara pada 2002. Pada 2008, Heru masih berkantor di Jakarta Utara, sebagai Kepala Bagian Umum dan lanjut menjadi Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan.

Kemudian, Heru ditunjuk sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi DKI Jakarta pada 2013. Barulah pada 2014, karir Heru kian cemerlang usai ditunjuk sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

Dia menjadi Wali Kota Jakarta Utara ditunjuk oleh Gubernur DKI saat itu, Joko Widodo. Heru menjabat kursi tersebut selama setahun dan akhirnya kembali menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, juga di DKI Jakarta.

Heru menolak dibilang berhasil menjadi Kepala Sekretariat Presiden karena dekat dengan Presiden Jokowi. Dia mengaku bisa bekerja di lingkungan Istana karena mengikuti proses seleksi yang telah ditetapkan oleh Panitia Seleksi.

Heru sempat digandeng Basuki Tjahaja Purnama untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017, melalui jalur independen. Namun ketika akhirnya lewat jalur dukungan partai politik, Ahok menggandeng Djarot Syaiful Hidayat yang merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta aktif saat itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Beberapa Kandidat

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berharap Penjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2022-2024, dapat memahami inti persoalan ibu kota. Santer berdar nama Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur.

"Yang penting bahwa kriterianya itu, yang memahami persoalan inti Jakarta, apa saja sih? Mereka harus paham dulu, kalau itu sudah clear, siapa pun bagi kita," ujae Gembong, Kamis 6 Januari 2022.

Heru sendiri tak mau menanggapi lebih jauh terkait beberapa pihak yang mendukungnya menjadi Penjabat Gubernur DKI. Dia menyebut ada beberapa kandidat lain yang mungkin menjadi Pj Gubernur DKI.

"Masa jabatan Gubernur DKI masih akhir tahun 2022 dan masih lama. Tentunya banyak calon-calon yang mungkin lebih pantas. Biasanya dari pejabat Kementerian Dalam Negeri," jelas Heru kepada Liputan6.com, Kamis 6 Januari 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.