Sukses

Kemenkes: Vaksinasi di RI Belum Cukup Menahan Penularan Jika ada Varian Baru Covid-19

Jika melihat situasi global, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang belum mencapai 70 persen tidak akan mampu menahan laju penularan Covid-19 dampak varian baru.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan hampir 200 juta vaksin telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia.

Data Kementerian Kesehatan hari ini, Kamis (4/11/2021), 122.852.096 orang telah menerima vaksin dosis pertama atau setara dengan 58,99 persen dari target 208.265.720 penduduk.

Sementara itu, sebanyak 76.687.750 orang sudah menerima vaksin dosis kedua atau setara dengan 36,82 persen.

"Nah dengan adanya cakupan yang kurang lebih 57 persen (58,99 persen) pada sasaran vaksinasi setidaknya ada perlindungan 40 persen," katanya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui FMB9ID_IKP, Kamis (4/11/2021).

Namun, jika melihat situasi global, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang belum mencapai 70 persen tidak akan mampu menahan laju penularan Covid-19 dampak varian baru. Berkaca pada Inggris, kata Nadia, negara dengan capaian vaksinasi lebih dari 70 persen itu tetap tidak mampu menahan lonjakan kasus Covid-19 akibat varian AY.4.2.

"Ini tentunya kalau kita berkaca pada banyak negara saat ini, vaksinasi yang kondisi kita belum mencapai 70 persen ini masih belum cukup untuk menahan kalau nanti ada varian baru," ujarnya.

"Oleh karena itu, yang paling penting pertama mencegah, kedua perkuat pintu masuk dan segera kita percepat vaksinasi," sambung Nadia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemungkinan Herd Immunity Tercapai

Sementara itu, Ketua Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane mengatakan herd immunity setiap provinsi, kabupaten dan kota di Tanah Air bervariatif. Khusus di wilayah dengan vaksinasi Covid-19 cukup tinggi, kemungkian herd immunity sudah tercapai, seperti DKI Jakarta.

"Herd immunity kemungkinan sudah terjadi di sana (DKI Jakarta). Bahkan di bulan Maret saja hasil studi teman-teman di FK UI sudah 51 persen, padahal waktu itu vaksin masih rendah," jelasnya.

Menurut Masdalina, herd immunity di Jawa dan Bali sudah cukup baik. Herd immunity tidak hanya terbentuk dari vaksinasi tapi juga infeksi alamiah. Namun, dia mengingatkan masyarakat agar tidak terbuai dengan herd immunity.

Masyarakat harus tetap melindungi diri agar tidak tertular Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Kita harus jaga kelompok-kelompok berisiko tinggi yang walaupun sudah divaksin tapi kalau dia terinfeksi cukup berat bagi tubuhnya untuk bisa melawan virus tersebut," kata Masdalina. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.