Sukses

Desa Pagak Menjadi Wisata Alam yang Perlu Ditopang dengan Sistem Perbankan

Desa Pagak merupakan salah satu pemenang program Desa BRILian 2021 yang dilakukan usai proses seleksi dan penyelenggaraan Literasi Desa BRILian yang dilangsungkan selama tiga bulan.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki alam yang asri dengan pemandangan yang memukau membuat lokasinya bisa dijadikan tempat wisata. Banyak desa – desa di beberapa wilayah Indonesia disulap menjadi desa wisata yang asri dan patut dikunjungi.

Salah satunya adalah Desa Pagak di Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara, Jawa Tengah. Desa itu memiliki berbagai potensi yang dapat menarik minat wisatawan selain pemandangan yang indah juga memiliki potensi sejarah dan budaya yang memiliki daya tarik tersendiri, belum lagi potensi ekonomi kreatif yang menjadi pendukungnya

Perlu diketahui, Desa Pagak merupakan salah satu pemenang program Desa BRILian 2021 yang dilakukan usai proses seleksi dan penyelenggaraan Literasi Desa BRILian yang dilangsungkan selama tiga bulan.

Sepuluh Desa BRLian tahap 1 yaitu Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Garut, Jawa Barat; Desa Cepogo Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah; Desa Bukit Gajah, Kecamatan Ukui, Pelalawan, Riau; Desa Trimulyo Kecamatan Gedung Surian, Lampung Barat; Desa Pagak Kecamatan Purworejo Klampok Banjarnegara, Jawa Tengah.

Menurut Direktur BUMDes Astagina Riyanto mayoritas masyarakat bekerja di sektor pertanian, dan pelaku Usaha Menengah Kecil Menengah (UKM) untuk daerah wisata.

“Di sini masyarakat juga memiliki usaha kecil kecilan, dan kalau pemuda banyak yg merantau juga,” tutur Riyanto saat dihubungi Liputan6.

Riyanto melanjutkan bahwa agar lebih efektif dalam segi ekonomi, masyarakat melakukan transaksi ke perbankan. Walaupun menempuh kurang lebih 5 kilometer, masyarakat bisa menggunakan kendaraan menuju ke bank tersebut.

“Untuk akses ke BRI sekitar 5 km, dengan jalan yg baik, dilalui kendaraan kecil maupun besar,” tutur Riyanto.

Lebih lanjut Riyanto mengatakan bahwa saat ini Desa Pagak memiliki potensi sebagai Desa Wisata. Pasalnya, alam di desa ini mempu memberikan panorama alam yang indah.

“Desa Pagak memiliki berbagai potensi di antaranya alam, persawahan, dan industri kreatif,” ujar Riyanto.

Mengenai BUMDes, Riyanto melanjutkan bahwa terbentuk BUMDes terbentuk pada 2017 dengan memiliki unit, seperti pariwisata yang mampu menjadi usaha yang menghasilkan profit.

“BUMDes Astagina memiliki unit usaha perdagangan dan jasa saat ini menopang pendapatan bumdes, kedepannya diharapkan unit pariwisata bisa menjadi usaha yang menghasilkan banyak profit,” ujar Riyanto.

Dalam kepengurusannya BUMDes Astagina memiliki 3 orang, mulai dari komisaris, dewan pengawas dan kepala unit. Sampai saat ini, BUMDes Astagina mampu membantu masyarakat. Mulai dari membayar tagihan, pulsa listrik dan sebagainya.

“Dengan sistem jemput bola, dan bumdes juga pernah menjadi supplier pengadaan bantuan sosial untuk masyarakat berupa sembako,” imbuh Riyanto.

Selain itu, ia melanjutkan bahwa dengan adanya BRI melalui BRILink mempermudah masyarakat di Desa Pagak untuk melakukan transaksi.

“Saya berharap BRI bisa menjadi partner untuk BUMDes dan desa untuk kemajuan masyarakat desa,” ujar Riyanto.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.