Sukses

Strategi Polda Metro Agar Kasus Suntik Vaksin Kosong Tak Lagi Terjadi

Menurut dia, kesalahan-kesalahan penyuntikan vaksin kosong bisa dihindari seandainya penyelenggara memperketat proses seleksi tenaga kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya berupaya meminimalisir kelalaian tenaga kesehatan seperti kasus pemberian vaksin Covid-19 kosong. Diketahui, Polda Metro Jaya ikut membantu percepatan Vaksinasi Covid-19 melalui program Vaksinasi Merdeka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, penyuntikan vaksinasi Covid-19 kosong bukan terjadi di gerai Vaksinasi Merdeka.

"Kemarin kelalaian itu bukan di gerai Vaksinasi Merdeka ya," ujar dia saat konferensi pers, Rabu (11/8/2021).

Menurut dia, kesalahan-kesalahan semacam itu sebenarnya bisa dihindari seandainya penyelenggara memperketat proses seleksi tenaga kesehatan.

Yusri kemudian membandingkan dengan proses rekrutmen relawan di Vaksinasi Merdeka. Yusri mengklaim relawan yang akan dilibatkan lebih dahulu mengikuti pelatihan.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada SOP

Selain itu, ada beberapa Standar Operasional Prosedur yang harus dipedomani oleh setiap relawan. Hal ini guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan saat menyuntik peserta vaksin.

"Sebelum kita laksanakan kegiatan Vaksinasi Merdeka ini sudah kita lakukan pelatihan-pelatiha, kita memberikan arahan. Mudah-mudahan kita meminimalisir kesalahan," ujar dia.

Yusri mengatakan, tiap gerai Vaksinasi Merdeka diisi oleh dua tim vaksinator. Ia juga mewanti-wanti kedua tim untuk saling menjaga kekompakan.

"Saling mengingatkan semua. Mudah-mudahan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.