Sukses

PPKM Darurat, Omzet Pedagang Cangkang Ketupat di Depok Anjlok

Selama pelaksanaan PPKM Darurat, pengunjung pasar di Kemirimuka menjadi menurun yang berimbas kepada para pedagang.

Liputan6.com, Depok - Menjelang hari raya Idul Adha, sejumlah pedagang cangkang ketupat telah memenuhi sejumlah pasar tradisional di Kota Depok. Namun, sejumlah pedagang mengeluhkan penjualan cangkang ketupat yang mengalami penurunan penjualan.

Salah Seorang pedagang, Edi mengatakan, penjualan cangkang ketupat menjelang hari raya Idul Adha tahun ini dinilai tidak seramai tahun lalu. Menurutnya, pada tahun lalu dirinya mampu menghasilkan keuntungan dari penjualan cangkang ketupat sebesar Rp 700 ribu dengan berjualan cangkang di Pasar Kemirimuka. “Waktu lebaran tahun lalu saya mampu menjual 1.500 cangkang, tapi saat ini saat ini sepi,” ujar Edi, Senin (19/7/2021).

Edi menjelaskan, pada tahun lalu satu ikat cangkang dijual sebesar Rp 15 ribu. Namun pada saat ini dirinya hanya menjual satu ikat cangkang sebesar Rp 10 ribu yang terdiri dari 10 cangkang.

“Sekarang mah udah balik modal udah bersyukur, apalagi penjual cangkang sudah banyak tetapi pembelinya yang sedikit,” terang Edi.

Edi mengungkapkan, penurunan pembeli cangkang ketupat juga berimbas dari pembatasan dan jam waktu operasional pasar. Menurutnya, selama pelaksanaan PPKM Darurat, pengunjung pasar di Kemirimuka menjadi menurun yang berimbas kepada para pedagang.

“Apalagi sekarang masih PPKM Darurat, pembeli di pasar juga dibatasi, itu yang membuat penurunan pembeli cangkang ketupat yang kita jual,” ucap Edi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pedagang Pasrah

 

Salah seorang pedagang cangkang ketupat di Pasar Agung, Masturo mengatakan, minimnya pembeli cangkang ketupat membuat dia tidak ingin menyetok cangkang ketupat terlalu banyak. Daun kelapa sebagai bahan pembuatan cangkang tidak dapat bertahan lama.

“Daun ini kan kalau kalau sudah lebih dari dua hari akan layu, kalau layu sudah tidak bisa dijadikan cangkang ketupat,” ujar Masturo.

Masturo menuturkan, menjual cangkang ketupat sudah dilakukan selama tiga hari. Hingga kini, cangkang ketupat yang sudah terjual sebanyak 700 buah. Padahal dirinya telah membawa daun kelapa sebanyak 1.300 helai.

“Kalau sampai malam Idul Adha tidak terjual semua, saya hanya pasrah saja,” tutup Masturo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.