Sukses

Kemenkes Pastikan Persediaan Obat Cukup dalam Masa PPKM Darurat

Polri telah diminta untuk menyelidiki potensi penimbunan obat-obatan dalam masa PPKM darurat.

Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan obat-obatan saat masa PPKM darurat meningkat drastis. Bahkan di sejumlah tempat mengalami kelangkaan sehingga harga obat terkerek lebih mahal dari biasanya.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memastikan persediaan obat-obatan dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini cukup. Terkait beberapa yang memang mengalami kekosongan di pasaran, akan segera diadakan.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi memastikan, kemudahan seperti penyediaan mekanisme special access scheme (SAS) atau mekanisme akses spesial akan disiapkan segera oleh Badan POM untuk memudahkan akses terhadap obat tersebut.

Dedi juga menyatakan, perintah Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Panjaitan bukan hanya akan mempercepat pengadaan obat dan oksigen tapi telah meminta kepada Polri untuk menyelidiki potensi penimbunan obat-obatan.

“Sekali lagi, mereka yang menari di atas penderitaan orang banyak adalah musuh masyarakat,” ujar Dedy saat menyampaikan perkembangan terkini implementasi PPKM Darurat, Kamis (8/7/2021).

Dia menambahkan, upaya dan ikhtiar untuk mengadakan obat-obatan dan oksigen ini akan menambah tingkat kesembuhan yang kini berada di kisaran 82 persen.

“Saya ingatkan bahwa recovery rate kita pernah di atas 90%,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dedy mengatakan, data dan indikator penanganan covid-19 lainnya dapat dilihat di @datacovid19id atau https://linktr.ee/datacovid19id.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Atur Mobilitas Selama PPKM Darurat

Dia kembali meminta masyarakat agar mengatur mobilitas selama PPKM Darurat. Tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting. Penyekatan jalan diberlakukan di mana-mana. Hanya kalau mendesak seperti pergi ke sentra vaksinasi. Baik untuk mendaftarkan diri, mengantar lansia dan penyandang disabilitas, atau untuk mendapatkan vaksinasi.

Hingga Rabu (7/7/2021) pukul 18.00 WIB, lebih dari 48,7 juta dosis vaksin telah diberikan. Sebanyak 34,2 juta orang diantaranya menerima dosis pertama dan sekitar 14,5 juta diantaranya mendapatkan dosis kedua. Dedi pun mengajak masyarakat untuk daftar dan mendapatkan vaksinasi.

“Vaksin sekarang juga. Lindungi diri dan lindungi orang lain,” tegas Dedy.

Menurutnya, dengan vaksinasi yang kemudian tetap tinggal di rumah, menjaga jarak, jauhi kerumunan, memakai masker, serta sering cuci tangan akan membuat perlindungan terhadap virus COVID -19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.