Sukses

Ritual Mandi Bugil Aliran Hakekok Balakasuta dan Asal-usulnya

Belasan orang penganut aliran Hakekok Balakasuta melakukan ritual mandi bugil di sebuah penampungan air. Sontak, warga sekitar yang mengetahuinya heboh.

Liputan6.com, Jakarta - Belasan orang penganut aliran Hakekok Balakasuta melakukan ritual mandi bugil di sebuah penampungan air. Sontak, warga sekitar yang mengetahuinya heboh.

Beberapa mengabadikan momen itu ke video dan mengunggahnya ke media sosial. Alhasil, video tersebut viral. 

Kementerian Agama (Kemenag) pun menunjuk penyuluh Agama Ciegeulis Kabupaten Pandeglang, Mahli Yudin, untuk mengedukasi penganut Hakekok Balakasuta. 

"Itu dilakukan di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong," kata Mahli, seperti dikutip dari situs resmi Kementeriang Agama Republik Indonesia, Sabtu (13/3/2021).

Dia mengatakan, ritual tersebut baru dilaksanakan satu kali. Ritual itu dilakukan guna membersihkan diri dari segala dosa dan menjadikan diri lebih baik.

Selain itu, aliran Hakekok sudah lama muncul di Pandeglang Banten. Aliran ini pernah dikembangkan di padepokan atau majelis zikir di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.

"Aliran Hakekok ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009, waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokan tempat aliran itu," ungkap Mahli.

"Jadi aliran tersebut mengadopsi dari ajaran Hakekok yang dibawa oleh almarhum Abah Edi, dan diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya Leuweng Kolot," lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gunakan Pendekatan Budaya

Sebagai penyuluh agama, Mahli menyatakan siap menggandeng para tokoh agama setempat untuk membina mereka yang diduga terpapar aliran tersebut.

Dia akan melakukan pembinaan keagamaan dengan pendekatan budaya.

"Ke depan kami (penyuluh agama) akan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya terhadap penganut aliran ini. Kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi," Mahli menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.