Sukses

Surat AHY Ditolak Jokowi, Demokrat Luruskan Tidak Pernah Tuduh Siapa Pun

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, kembali buka suara soal dugaan gerakan kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhyono (AHY) dari kursi ketua umum oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, kembali buka suara soal dugaan gerakan kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhyono (AHY) dari kursi ketua umum oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Menurut surat disampaikan AHY kepada Presiden Jokowi, partainya tidak pernah melakukan tuduhan terhadap nama-nama pejabat negara terkait gerakan ini.

"Partai Demokrat tidak pernah menuduh para pejabat pemerintahan terlibat dalam gerakan. Ada pun yang menyebut nama-nama para pejabat pemerintahan itu berasal dari Moeldoko dan para pelaku gerakan yang lain, sesuai dengan kesaksian para kader yang diajak bertemu," kata Teuku dalam pernyataan pers yang diedarkan melalui video dan diterima Liputan6.com, Jumat (5/2/2021).

Teuku meluruskan, justru surat itu hadir ke meja Jokowi sebagai klarifikasi. Walau demikian, menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Jokowi enggan menanggapi dan menilai kekisruhan di Partai Demokrat sebagai masalah internal partai.

"Berkenaan dengan tidak dijawabnya surat Ketum AHY, tentu sepenuhnya menjadi hak dan kewenangan Presiden Jokowi," kata Teuku.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Keterlibatan Menko Polhukam dan Menkumham

Walau demikian, lanjut Teuku, Partai Demokrat turut berterimakasih kepada Menko Polhukam dan Menkumham yang mau memberi jawaban atas dugaan terkait. Partai Demokrat pun percaya bahwa tidak ada keterlibatan mereka seperti kabar beredar sebelumnya.

"Kami berterima kasih terhadap hal itu, ini membuktikan keyakinan kami bahwa tidak benar jika para pejabat negara tersebut (Menko Polhukam dan Menkuham) terlibat dalam gerakan ini," Teuku menandasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.