Sukses

Gatot Brajamusti Meninggal Dunia karena Hipertensi dan Stroke

Ada keluhan hipertensi dan gula darah tinggi, ditambah yang bersangkutan memiliki riwayat stroke.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari salah satu narapidana Lapas Kelas 1 Cipinang, Gatot Brajamusti (58). Pria yang akrab disapa Aa Gatot ini dilaporkam meninggal dunia akibat penyakit komplikasi hipertensi dan gula darah tinggi.

"Telah meninggal dunia narapidana an. Gatot Brajamusti (58 th) , narapidana Lapas Kelasi 1 Cipinang pada hari ini sekitar jam 16.11 WIB, di RS Pengayoman," kata Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti, dalam keterangan tertulis, Minggu (8/11/2020).

Rika menerangkan, Gatot Brajamusti meninggal akibat penyakit yang diidapnya. Yang bersangkutan pun dirujuk ke RS Pengayoman Jakarta hari ini.

"Keluhan hipertensi dan gula darah tinggi. Yang bersangkutan memiliki riwayat stroke," ujar dia.

Gatot sendiri menghuni penjara terkait 3 perkara yang menjeratnya. Dari 3 perkara itu, Gatot seharusnya dihukum selama 20 tahun.

Kasus pertama adalah kepemilikan dua senjata api ilegal, yakni pistol jenis Glock dan Walther, lengkap dengan ratusan amunisinya. Pada 12 Juli 2018, PN Jaksel menjatuhkan hukuman 1 tahun penjara kepada Gatot. Putusan itu dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta. Kasus itu kemudian masuk ke tingkat kasasi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerkosaan dan Narkoba

Kasus kedua yang membelit Gatot adalah pemerkosaan terhadap anak. Dalam kasus itu, Aa Gatot divonis 9 tahun penjara. Gatot terbukti melakukan tipu muslihat kepada anak yang berumur di bawah 17 tahun.

Awalnya sang anak tidak ingin bersetubuh dengan Aa Gatot. Namun, Gatot berhasil membujuk dengan iming-iming akan menikahi CTP.

Hukuman Gatot menjadi 20 tahun penjara dalam kasus narkoba setelah Pengadilan Tinggi (PT) Mataram menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara atas kepemilikan sabu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.