Sukses

4 Fakta soal Penembakan 2 Tukang Ojek di Intan Jaya oleh KKB Papua

Dua warga sipil menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Papua bersama TNI memburu pelaku penembakan dua warga sipil di Kampung Mamba, Distrik Sugapa.

Dari keterangan yang diterima Liputan6.com, pelaku penembakan merupakan kelompok KKB Papua yang dipimpin oleh Karel Tipagau dan Undius Waker.

Kedua korban kini dalam perawatan intensif dan kondisinya relatif stabil. Mereka adalah LAM (33) dan FR (23) yang bekerja sebagai tukang ojek. 

Penembakan terhadap dua warga sipil oleh KKB Papua itu, pertama kali diterima oleh pihak kepolisian, pukul 13.00 WIT, Minggu 13 September 2020.

Korban lalu dievakuasi ke puskesmas setempat sebelum diterbangkan ke Kabupaten Mimika.

"Evakuasi berhasil dilakukan di Bandara Baru Moses Kilangin Timika, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin 14 September 2020 Pukul 13.50 WIT, " kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Selasa (15/9/2020).

Berikut perkembangan terbaru dari penembakan oleh KKB Papua di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kejar Pelaku

Polisi menduga KKB tersebut dipimpin oleh Karel Tipagau dan Undius Waker. Oleh aparat gabungan TNI-Polri, para pelaku kini dalam pengejaran. 

"Diduga pelaku penembakan tersebut adalah kelompok KKB yang dipimpin oleh Karel Tipagau dan Undius Waker," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamaldalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Menurut dia, saat menerima laporan, polisi langsung mendatangi TKP dan mengevakuasi korban penembakan KKB ke Puskesmas Bilogai sebelum dipindah ke Mimika. Sejak saat itu pula polisi mengejar pelaku. 

"Melakukan pengejaran terhadap pelaku, melakukan penyelidikan dan penyidikan. Kasus tersebut telah ditangani oleh Mapolres Intan Jaya," kata Kamal.

3 dari 5 halaman

Korban Luka Tembak dan Senjata Tajam

Akibat penembakan tersebut, lanjut Kamal, korban penembakan berinisial LAM (33) mengalami luka tembak di bawah pusar. Dia juga mengalami luka sayat di atas kening.

Sementara, korban kedua, FR (23) menderita luka tembak di lengan tangan sebelah kanan dan dalam kondisi stabil.

Dia menuturkan, kedua tukang ojek itu menjadi korban penembakan saat mereka berada di Wabogombugapa, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. 

4 dari 5 halaman

Tukang Ojek

Dua orang sipil yang menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, merupakan tukang ojek.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, keduanya kini sudah dirawat di rumah sakit di Timika.

"Memang betul kedua yang mengalami luka akibat ditembak Minggu 13 September dievakuasi Senin 14 September ke Timika untuk mendapat penanganan medis terhadap luka tembak yang dideritanya," kata Kamal di Jayapura, seperti dilansir Antara, Selasa (15/9/2020).

Evakuasi terhadap kedua korban penembakan dilakukan menggunakan pesawat Rimbun Air DHC6-400 dengan nomor penerbangan PK-OTJ.

5 dari 5 halaman

Kondisi Korban Relatif Stabil

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Intan Jaya. Kamal menegaskan, bahwa upaya pengejaran terhadap para pelaku masih terus dilakukan petugas.

Terkait kondisi kedua tukang ojek tersebut, Kamal menyebut relatif stabil. 

"Untuk kedua korban saat ini dalam kondisi stabil," ungkapnya. 

Peristiwa ini, lanjut Kamal, menambah daftar kekerasan yang dilakukan oleh KKB terhadap warga sipil dan TNI Polri di Papua.

Pada 2020 sendiri telah terjadi sebanyak 46 kasus kekerasan oleh KKB.

"Korban meninggal dunia sebanyak 9 orang yakni 5 orang warga sipil, 2 anggota TNI dan 2 anggota Polri. Untuk korban yang mengalami luka sebanyak 23 orang yakni 10 orang warga sipil, 7 anggota TNI dan 6 anggota Polri. Untuk kedua korban saat ini masih dalam kondisi stabil," Kamal menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.