Sukses

2 Pengemudi Ojol di Kota Tangerang Positif Covid-19

Liza juga mengatakan, Dinkes telah melakukan berbagai upaya tracking ketika dua pengemudi ojol tersebut dinyatakan positif.

Liputan6.com, Jakarta - Dua pengemudi ojek online dinyatakan positif Covid-19 di Kota Tangerang, Banten. Hal tersebut terungkap dari hasil swab test yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten terhadap pengemudi ojek daring pada Jumat 17 Juli 2020 lalu.

Dari sekitar 700 pengemudi ojol yang mengikuti tes, terdapat 2 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Keduanya kini telah ditangani Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

"Ada datanya, dari transportasi online, kita memang ada data dua positif dari 700," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Liza Puspadewi, Rabu (5/8/2020).

Liza juga mengatakan, Dinkes telah melakukan berbagai upaya tracking ketika dua pengemudi ojol tersebut dinyatakan positif. Selain langsung diisolasi, pihaknya juga melakukan swab test kepada orang terdekatnya. Beruntung keluarga masing-masing pasien tidak ada yang terpapar Covid-19.

"Kita tracking, kita isolasi, alhamdulilah keluarganya negatif," ungkapnya.

Liza juga menekankan kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan saat akan beraktivitas ke luar rumah. Meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan kelonggaran pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masyarakat diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Minimal pakai masker dan cuci tangan. Karena pakai masker itu menurunkan angka penularan sampai ke titik 65 hingga 70 persen," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Target Uji Puskesmas

Masih menurut Lisa, Pemkot Tangerang juga telah melakukan berbagai upaya dalam menekan angka penularan Covid-19. Salah satunya upaya melindungi masyarakat dari penularan Covid-19 yakni dengan cara presing sistem kewaspadaan dini dan respons.

"Jadi Kota Tangerang target swab test itu bisa 50 orang per puskesmas. Karena puskemas harus bisa melindungi masyatakat," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.