Sukses

Jawab Keraguan Orangtua, Polisi Tegaskan Baju Yodi Prabowo Penuh Darah

Tubagus menegaskan, hasil investigasi mengenai penyebab kematian Yodi Prabowo yang diumumkan beberapa waktu lalu bukanlah rekayasa.

Liputan6.com, Jakarta - Orangtua editor Metro TV Yodi Prabowo tidak percaya dengan kesimpulan yang disampaikan tim gabungan Polda Metro Jaya terkait kematian anaknya. Ayah Yodi Prabowo, Suwandi merasa janggal ketika melihat baju anaknya.

Menurut dia, bajunya bersih tidak ada noda darah, apalagi sang anak disebut meninggal bunuh diri dengan menggunakan pisau.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menanggapi pernyataan tersebut. Dia menegaskan, baju Yodi Prabowo dipenuhi noda darah. Dia pun meminta ayah Yodi Prabowo memperhatikan beberapa foto yang telah beredar.

"Darahnya banyak kok. Masak iya orang luka begitu nggak banyak darahnya. Enggak logis," ujar dia dalam keteranganya, Selasa (28/7/2020).

"Cuma nanti kalau ditampilkan yang penuh darah, nanti tidak enak lagi, tidak bagus gitu, kelihatan ada kejinya, kekerasan, tapi kalau dibilang tidak ada, ada kok. Tapi masak iya itu ditampilkan ke media juga," sambung dia.

Tubagus menerangkan, sebetulnya hal-hal seperti ini tak perlu lagi diperdebatkan. Dia menegaskan, hasil investigasi mengenai penyebab kematian Yodi Prabowo yang diumumkan beberapa waktu lalu bukanlah rekayasa tapi berdasarkan fakta-fakta yang ada.

"Polemik seperti itu saya nggak mau tanggapi. Teman-teman media bisa melihat sendiri fotonya. Itu di situ kan tanah, tanahnya merembes. Untuk apa juga itu dibohongi, enggak ada pentingnya. Cuma saya memahami kondisi psikologi keluarga," ujar Tubagus.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Analisis data dan forensik

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat menyampaikan, tidak ada saksi yang melihat Yodi Prabowo bunuh diri.

Oleh karena itu, penyidik melakukan sejumlah analisis data dan forensik. Hasil temuan di tempat kejadian perkara (TKP), tak ada barang korban yang hilang. Termasuk, lanjut dia, sepeda motor Yodi.

Sepeda motor Honda Beat korban terparkir rapi lengkap dengan kuncinya. Sepeda motor ini ditemukan oleh saksi, petugas ronda wilayah tersebut.

Tubagus menuturkan, barang-barang yang ditemukan di TKP termasuk pisau telah diperiksa di laboratorium forensik. Hasil lab mengungkap, tak ada sidik jari dan DNA orang lain selain korban. Begitu pula dengan sidik jari dan DNA di pisau yang ditemukan.

Menurut Tubagus, selain DNA dan sidik jari ada bukti-bukti lain yang menguatkan dugaan polisi bahwa pemilik pisau adalah Yodi. Salah satunya CCTV di Ace Hardware Rempoa.

Yodi tertangkap kamera membeli pisau tersebut. Setelah membeli pisau tersebut, korban langsung menuju kantornya.

Selanjutnya, Tubagus membeberkan hasil analisis autopsi dokter menyatakan tidak ada luka lain, baik lecet maupun benturan benda tumpul, kecuali luka di dada dan leher.

 

3 dari 3 halaman

Kontak bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.