Sukses

Mentan Dorong Petani Muda Buat Inovasi Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Kementerian Pertanian akan terus berusaha meningkatkan minat generasi muda. Salah satunya lewat kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan apresiasi atas keterlibatan generasi milenial dalam pertanian di Manggari Barat.

Hal itu merespons keikutsertaan 10 orang petani milenial dari Kelompok Tani (Poktan) Sinarjaya Dusun Bancang, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, mengikuti Sekolah Lapang IPDMIP tahap I bahkan tahap II.

"Kementerian Pertanian akan terus berusaha meningkatkan minat generasi muda. Salah satunya lewat kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP. Dari kegiatan ini, kita berharap petani mendapatkan pembekalan. Sehingga mereka bukan hanya bisa mengembangkan usaha taninya, tetapi juga meningkatkan kemampuan,” kata Syahrul, Kamis (16/07/2020).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan hal senada.

"Kegiatan Sekolah Lapangan Program IPDMIP digelar untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani. Program ini bagus buat petani milenial yang ingin meningkatkan kemampuan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Leli Nuryati mengatakan antusias para petani milenial ini sejalan dengan kebijakan Kementan.

"Kementerian Pertanian selalu menekankan lahirnya generasi milenial dalam pertanian. Jika regenerasi tidak dilakukan, Indonesia bisa kekurangan petani. Sebab, saat ini petani di Indonesia didominasi usia tua,” tutur dia.

Sementara Penyuluh Pusat Yulia Tri Sedyowati, selaku pendamping kegiatan penyuluh pertanian, mengatakan di Manggarai Barat, sekolah lapang dilaksanakan di empat daerah irigasi (DI), yaitu DI Wae Borong Desa Wae Kanta, Kecamatan Lembor, DI Wae Rendong Desa Golo Tantong, Kecamatan Mbeliling, DI Wae Sapo II Desa Golo Leleng, Nampar Macing dan Poco Golo Kempo Kecamatan Sano Nggoang, dan DI Wae Weor Desa Macang Tanggar Kecamatan Komodo.

"Pada tahun 2020, kegiatan sekolah lapang dilaksanakan di sepuluh kelompok tani yang tersebar di empat daerah irigasi. Terdiri dari 6 sekolah lapang tahap I dan 4 sekolah lapang tahap II. Delapan dari sepuluh kelompok tani pelaksana SL telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik," kata Yulia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produktivitas Meningkat

Penyuluh di Manggarai Barat, Komradus, mengatakan Sekolah Lapang Tahap II dilaksanakan pada lahan milik salah satu anggota poktan seluas 1 (satu) ha. Jumlah pesertanya sebanyak 25 orang, 10 diantaranya berusia di bawah 30 tahun sedangkan 15 lainnya berusia di atas 30 tahun.

Dijelaskannya, salah satu kelompok tani yang telah melaksanakan sekolah lapang tahap dua (SL II) adalah Kelompok Tani Sinar Jaya di Dusun Bancang Desa Macang Tanggar Kecamatan Komodo. Pelaksanaan sekolah lapang di Poktan Sinar Jaya diawali dengan kegiatan rembug tani, dilanjutkan dengan 12 kali pertemuan. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh PPL dan Staf lapangan.

Komradus menyampaikan, sekolah lapang yang dilakukan pada MT II mengalami peningkatan produktivitas padinya cukup mencolok, karena biasanya produksi hanya berkisar 4-4,5 ton GKP. 

Hal tersebut tentunya sebagai dampak penerapan beberapa teknologi seperti penanaman jajar legowo (Jarwo)  2:1, pemupukan maupun pengairan sesuai kebutuhan, pengendalian hama penyakit dan gulma maupun penggunaan varietas unggul.

Setelah SL, rata-rata produktivitas di tingkat petani mencapai 6,0  s/d 6,5 ton/ha. Dalam pemupukan, mereka sekarang menerapkan sesuai saat SL. Pupuk dasar, pupuk susulan pertama dan kedua sesuai anjuran. Susulan pertama yaitu NPK 100 kg, Urea 50 kg sedangkan susulan kedua NPK 100, ureanya 50 kg Menerapkan system jarwo 2:1 dan menggunakan Varietas unggul Ciherang label ungu. Insektisida yang digunakan adalah sidatan dan fungisida yang digunakan adalah fenosida masing-masing  1 liter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.