Sukses

Udara Panas dan Gerah, Ini Penjelasan BMKG

BMKG menyebut, masyarakat di sejumlah wilayah di Tanah Air mengeluhkan gerah dan panas pada beberapa hari terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut 35 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau. Salah satunya Jakarta.

BMKG menyebut, masyarakat di sejumlah wilayah di Tanah Air pun mengeluhkan gerah dan panas pada beberapa hari terakhir.

Laporan pencatatan meteorologis suhu maksimum udara (umumnya terjadi pada siang atau tengah hari) di Indonesia, dalam 5 hari terakhir ini, berada dalam kisaran 34-36 derajat Celcius. Catatan BMKG, beberapa kali suhu udara >36 derajat Celcius tercatat terjadi di Sentani, Papua.  

Fenomena udara gerah adalah fenomena biasa pada saat memasuki musim kemarau. Suasana gerah secara meteorologis disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi.

"Kelembapan udara yang tinggi menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara. Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka akan semakin lembap udara tersebut, dan apabila suhu meningkat akibat pemanasan matahari langsung karena berkurangnya tutupan awan, suasana akan lebih terasa gerah," ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam siaran tertulis BMKG, Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Suhu mencapai 36 derajat Celcius juga terjadi di Jakarta. BMKG menyebut periode April-Mei, suhu udara di Jakarta dan daerah penyangganya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) memang cukup tinggi, selain periode Oktober-November. Ini dilihat secara statistik berdasarkan data historis.

"Pada musim kemarau suhu udara maksimum di Jakarta umumnya berada pada rentang 32-36 derajat Celcius. Udara panas gerah juga lebih terasa bila hari menjelang hujan, karena udara lembap melepas panas laten dan panas sensibel yang menambah panasnya udara akibat pemanasan permukaan oleh radiasi matahari," kata Herizal.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wilayah Perkotaan Lebih Panas

Herizal merinci, berdasarkan pemantauan BMKG, suhu maksimum tertinggi terjadi di Soekarno-Hatta 35 derajat Celcius, Kemayoran 35 derajat Celcius, Tanjung Priok 34,8 derajat Celcius, dan Ciputat 34,7 derajat Celcius.

"Wilayah perkotaan terutama di kota besar umumnya memiliki suhu udara yang lebih panas dibandingkan bukan wilayah perkotaan. Sementara itu catatan kelembapan udara menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia berada pada kisaran >80% - 100%, yang termasuk berkelembapan tinggi," jelas Herizal.

Sebelumnya, BMKG mengungkap, hingga pertengahan Mei 2020, 35 persen wilayah Zona Musim (ZOM) memang sudah memasuki musim kemarau. Wilayah itu antara lain, sebagian besar wilayah di NTT dan NTB, sebagian Jawa Timur bagian selatan, sebagian Jawa Tengah bagian utara dan timur, sebagian Jawa Barat bagian utara dan timur serta Bekasi bagian utara, Jakarta bagian utara, dan sebagian daerah Papua dan Maluku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berstatus Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPN).

    BMKG

  • cuaca panas