Sukses

Banjir Terjang Bogor, 13 Ribu Warga di Tiga Kecamatan Jadi Korban

Banjir mulai surut sekitar pukul 23.00 WIB dan warga langsung membersihkan rumah mereka dari sampah dan lumpur.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Bogor dan sekitarnya, Senin (18/5/2020), menyebabkan banjir di tiga kecamatan di wilayah tersebut. Tercatat, tiga kecamatan yang terendam banjir meliputi Kecamatan Citeureup, Babakan Madang, dan Gunung Putri.

Tinggi permukaan air di tiga wilayah berbeda-beda. Salah satunya di Kecamatan Gunung Putri, banjir menggenangi permukiman warga Vila Nusa Indah 1 dan Vila Nusa Indah 2, Desa Bojongkulur dengan ketinggian air 30-120 cm.

Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C) mencatat, sebanyak 3.270 KK atau 13.080 jiwa meliputi 15 rukun warga (RW) di Bojongkulur terdampak banjir akibat luapan Sungai Cileungsi yang terjadi mulai pukul 20.30 WIB.

"Tidak ada korban, warga pun tidak ada yang mengungsi," terang Ketua KP2C, Puarman.

Menurutnya, banjir mulai surut sekitar pukul 23.00 WIB. Warga langsung membersihkan rumah mereka dari sampah dan lumpur.

Banjir juga menerjang wilayah Kecamatan Babakan Madang. Berdasarkan laporan yang didapat, tercatat ada tiga desa yang terendam. Banjir menggenangi rumah warga yang berada di bantaran Sungai Cijayanti, hulu Sungai Cileungsi.

Ketiga desa terdampak banjir meliputi Desa Cijayanti, Desa Sentul, dan Kadumangu. Tinggi permukaan air mulai dari 20 cm hingga 100 cm.

Kemudian, banjir juga merendam puluhan rumah warga di Kecamatan Citeureup. Sedikitnya 43 rumah di Desa Leuwinutug terdampak banjir dengan ketinggian 30 cm hingga 100 cm.

Akibat kejadian ini peralatan rumah tangga seperti tempat tidur, pakaian, barang-barang elektronik, dan peralatan memasak terendam.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hujan Sejak Sore

Sejak pukul 20.30 WIB, air perlahan surut dan warga pun membersihkan rumahnya dari sampah dan lumpur.

"Warga sempat kita ungsikan ke tetangga yang rumahnya berada di dataran tinggi. Setelah air surut mereka kembali ke rumah masing-masing," kata Deden Kepala Desa Leuwinutug.

Menurutnya, banjir disebabkan hujan deras sejak Senin sore hingga malam, sehingga mengakibatkan aliran Sungai Cijayanti meluap.

"Wilayah kami memang jadi langganan banjir. Setiap hujan deras dengan durasi lama langsung terendam," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.