Sukses

Pemerintah: Jangan Mudik, Tak Ada Jaminan Perjalanan Aman dari Corona

Penerapan physical distancing atau jaga jarak tak akan berjalan dengan baik saat berpergian atau mudik.

Liputan6.com, Jakarta - Demi meminimalisir penularan virus Corona Covid-19, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya mengeluarkan pelarangan mudik sejak 24 April 2020.

Juru bicara pemerintah untuk percepatan penanganan Covid-19 Achmad Yurianto berharap, masyarakat Indonesia mematuhi anjuran Jokowi untuk tak mudik.

Yurianto menyebut, tak ada yang menjamin masyarakat aman dari virus Corona Covid-19 selama dalam perjalanan.

"Jangan bepergian, jangan mudik. Tidak ada satu pun yang bisa jamin perjalanan kita aman dari tertular Covid-19," ujar Yurianto di Graha BNPB Jakarta, Minggu (26/4/2020).

Dia menjelaskan, penerapan physical distancing atau jaga jarak tak akan berjalan dengan baik saat berpergian atau mudik. Seperti di terminal, stasiun dan lainnya, menurut Yurianto, kemungkinan berdekatan dengan orang lain sangat besar.

Bahkan bagi masyarakat yang mudik dengan mobil pribadi, menurut dia tetap rentan tertular mau pun menularkan virus.

"Kita tidak mungkin bisa maksimal melaksanakan physical distancing di terminal, di stasiun kereta api, di rest area, atau di toilet sepanjang perjalanan," kata Yurianto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahan Diri

Oleh karena itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Yurianto berharap masyarakat dapat menahan diri untuk tak mudik ke kampung halaman.

Menurut Yurianto, virus Corona Covid-19 bisa dihindari apabila masyarakat disiplin mengikuti imbauan pemerintah.

"Oleh karena itu, bukan kita hanya mencegah agar tidak tertular, kita juga tidak ingin kita menjadi sumber penularan di keluarga, di kampung halaman. Insya Allah kalau keadaan sudah terkendali, kita bisa kembali," jelas Yuri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.