Sukses

Jubir Corona Beberkan Alasan Kemenkes Setujui PSBB Diterapkan di Jakarta

Berdasarkan hasil tes dengan metode PCR, angka positif pasien Corona bertambah 247 orang. Sehingga total kasus positif Covid-19 sebanyak 2.738 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyetujui permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan, kebijakan untuk melakukan pembatasan sosial dalam skala besar bertujuan untuk memutus rantai penularan virus Corona atau Covid-19.

"Ini upaya lebih berskala besar terkait dengan imbauan pemerintah tetap belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah," kata dia saat konferensi Pers di Gedung BNPB, Selasa (7/4/2020).

Manfaat lainnya, lanjut pria yang akrab disapa Yuri ini, PSBB mampu mencegah terjadinya berkumpulnya orang banyak, baik itu dalam konteks kesenian, budaya ataupun pertandingan olahraga.

"Mari dipahami bersama. Ini juga dimaknai kita membatasi mobilitas sosial dari setiap orang. Ini penting karena keputusan ini ditujukan melindungi kita semua dari kemungkinan terjadinya penularan Covid-19 dari orang lain," ucap dia.

Yuri melaporkan jumlah kasus penderita Covid-19 yang dihimpun hingga pukul 12.00 pada hari ini mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil tes dengan metode PCR, angka positif pasien Corona bertambah 247 orang.

"Sehingga total kasus positif Covid-19 sebanyak 2.738 orang," ujar dia.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Sembuh dan Meninggal

Demikian juga kasus sembuh dan meninggal akibat Covid-19 juga bertambah. Yuri menyembut masing-masing kasus bertambah 12 orang.

"Kasus sembuh bertambah 12 orang sehingga 204 orang. Sedangkan kasus meninggal bertambah 12 orang sehingga 221 orang,"  jelas dia. 

Yuri menyadari melonjaknya kasus positif Covid-19 akibat masih adanya penularan dari orang tanpa gejala atau OTG. 

"Gambaran data hari ini menunjukkkan bahwa masih terjadi penularan di luar rumah masih ada orang sakit mengandung virus tetapi tidak merasakan dirinya sakit yang masih berada di tengah-tengah kita. inilah harus kita hentikan," tutup Jubir Covid-19 ini. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.