Sukses

Polisi Minta Kendaraan Lewat Tambang Freeport Gunakan Fasilitas Antipeluru

Langkah ini untuk mencegah adanya korban jiwa menyusul terjadinya teror penembakan yang diduga didalangi oleh KKB.

Liputan6.com, Timika - Jajaran Kepolisian Resor Mimika mengharapkan seluruh kendaraan yang melintasi ruas jalan tambang PT Freeport Indonesia yang menghubungkan Timika menuju Tembagapura wajib menggunakan fasilitas antipeluru atau armor.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata di Timika mengatakan, penggunaan fasilitas antipeluru pada seluruh kendaraan rute Timika-Tembagapura maupun sebaliknya untuk mencegah adanya korban jiwa menyusul terjadinya teror penembakan yang diduga didalangi oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Pascakejadian penembakan terhadap kendaraan karyawan di Mile 53, kami langsung berkoordinasi dengan pihak manajemen PT Freeport terkait dengan informasi intelijen yang ada. Salah satunya yaitu penggunaan mobil armor. Penggunaan kendaraan-kendaraan armor itu untuk lebih membuat aman warga terutama karyawan maupun aparat agar menghindari korban jiwa," kata AKBP Era Adhinata, Jumat (17/1/2020).

Kapolres meyakini teror penembakan yang diduga didalangi KKB Kali Kopi pimpinan Joni Botak tersebut bertujuan untuk menebarkan teror dan ancaman kepada karyawan maupun aparat bahwa kelompok sipil bersenjata itu masih eksis hingga sekarang ini.

"Tentu KKB ingin memberi pesan kepada semua pihak bahwa mereka masih ada sehingga kita harus selalu waspada dan meningkatkan pengamanan sesuai dengan standar operasi prosedur," jelas dia seperti dikutip Antara.

Di beberapa lokasi yang rawan penembakan oleh KKB di sepanjang ruas jalan tambang Freeport dari Timika ke Tembagapura itu nantinya akan dipasang perimeter-perimeter untuk menghalangi upaya KKB terus menebar teror penembakan sebagaimana yang marak terjadi beberapa tahun sebelumnya yang merenggut korban jiwa karyawan maupun aparat.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu di Timika menyebut salah satu solusi untuk meminimalisasi terulangnya kembali teror penembakan di ruas jalan poros tambang Freeport yaitu dengan membuat perimeter atau pagar di beberapa titik yang rawan teror penembakan.

"Bagaimana cara untuk membatasi kembalinya upaya-upaya yang akan dilakukan oleh para pelaku penembakan di dekat area Freeport itu, kami mengusulkan untuk dibuat perimeter-perimeter atau pagar-pagar untuk membatasi terutama di jalan-jalan tradisional yang sering dilalui oleh warga masyarakat maupun pelaku penembakan," kata Irjen Paulus.

Pihak kepolisian, katanya, telah memetakan beberapa titik yang sering dijadikan jalan masuk oleh KKB untuk melintas sekaligus melakukan teror penembakan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kendala Kondisi Geografis

Hanya saja kondisi geografis di ruas jalan poros tambang Freeport yang menghubungkan Timika-Tembagapura itu beberapa di antaranya sangat terjal dan pada beberapa titik terlihat sangat terbuka sehingga dapat membahayakan keamanan petugas saat melakukan upaya pengejaran KKB yang melakukan teror penembakan.

"Kami khawatir saat anggota kita mengikuti jejak para pelaku ini, mereka bisa menjadi korban penembakan dari atas ketinggian sebab di lokasi itu kondisinya sangat terjal," ujar Irjen Paulus.

Pada Senin (13/1/2020) pagi sekitar pukul 08.42 WIT, konvoi kendaraan PT Freeport diberondong tembakan oleh KKB di sekitar Mile 53, ruas jalan poros yang menghubungkan Timika menuju Tembagapura.

Berondongan tembakan itu mengenai dua unit kendaraan bus pengangkut karyawan, masing-masing bus bernomor lambung 140487 dan 140419.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.