Sukses

Menkes Terawan Petakan RS yang Butuhkan Serum Anti Bisa Ular Kobra

Menkes Terawan mengatakan tidak hanya ular yang sedang mewabah, melainkan juga ada kalajengking dan sengatan lebah.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto buka suara soal fenomena ular kobra yang mewabah dibeberapa titik di Jabodetabek. Selain itu, Menkes Terawan mengatakan tidak hanya ular yang sedang mewabah, melainkan juga ada kalajengking dan sengatan lebah.

Terawan menegaskan serangan para binatang berbisa itu sangat berbahaya dampaknya bila tak cepat ditangani. Karenanya, Kementerian Kesehatan tengah memetakan rumah sakit yang memiliki kecendrungan korban yang meningkat.

"Nanti saya cek karena vaksin kan individual yang paling kita dorong karena tak semua daerah kan ular yang kena, ada tawon, kalajengking," kata Terawan saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2019).

Menkes Terawan mengamini jika vaksin atau penawar bisa ular saat ini belum tersedia di tiap rumah sakit. Menurutnya hal ini dikarenakan vaksin hakekatnya disesuaikan dengan ancaman di wilayah terkait.

"Kalau ancamannya tak ada buat apa? Kalau cuma disediain aja, anggarannya buat apa? Kan tak efisien," jelas Terawan.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daftar RSUD DKI yang Miliki Serum Anti Bisa Ular

Mengutip data Dinas Kesehatan DKI, berikut daftar RSUD yang memiliki serum anti bisa ular atau SABU. Berikut daftarnya:

Jakarta Pusat

- RSUPN Cipto MAngunkusumo

- RSPAD Gatot Soebroto

- RSUD Tarakan

- RS Islam Cempaka Putih

Jakarta Utara

- RSPI Sulianti Saroso

- RS Pantai Indah Kapuk

Jakarta Barat

- RSUD Cengkareng

- RS Mitra Keluarga Kalideres

Jakarta Selatan

- RSUP Fatmawati

- RSUD Pasar Minggu

- RSUD Jati Padang

- RS Suyoto

Jakarta Timur

- RSUP Persahabatan

- RS Haji Jakarta

- RSU Adhyaksa

Kepulauan Seribu

- RSUD Kepulauan Seribu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.