Sukses

Bunga Bangkai Langka Mekar Sempurna di Kebun Raya Bogor

Mekarnya bunga bangkai masih bisa bertahan dalam kurun waktu empat hari apabila tidak kena air hujan.

Liputan6.com, Bogor - Bunga bangkai jenis Amorphophallus gigas mekar sempurna di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Bunga raksasa ini mekar untuk yang ketiga kalinya sejak ditanam di lokasi yang sama pada 4 Januari 2007.

Peneliti Amorphophallus dari Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI), Yuzammi, mengatakan bunga langka itu mekar setelah mengalami pertumbuhan vegetatif selama 6-12 bulan.

"Ini yang ketiga kalinya mekar di Kebun Raya Bogor," kata Yuzammi, Senin (7/10/2019).

Pertama, tingginya kurang dari 150 cm. Kedua, pada tahun 2017 kembali mekar di lokasi yang sama dan tingginya kurang dari 2 m. Kali ini tingginya mencapai 290 cm.

"Amorphophallus gigas untuk kali ini mekar yang tertinggi, yaitu mencapai 290 cm," ujar Yuzammi.

Kerabat Amorphophallus titanum ini bisa mencapai hingga hingga 4 meter. Hal itu terbantu oleh batang tinggi yang menopang bunga tersebut.

Bunga gigas dapat mekar sempurna selama satu hari. Tetapi masih bisa bertahan dalam kurun waktu empat hari apabila tidak kena air hujan.

"Setelah bunga ini usai mekar, akan ada masa dorman 3-6 bulan tergantung besarnya umbi, baru tumbuh vegetatif atau daunnya," kata Yuzammi.

Bunga bangkai merupakan salah satu jenis tumbuhan dari suku Araceae atau talas-talasan. Ia memiliki tonggol (spadix) atau bagian menjulang tinggi ke atas. Bagian pelindungnya yang mekar disebut braktea.

Bunga bangkai ini sangat langka dan termasuk dalam jenis tanaman yang dilindungi dengan status konservasi vulnerable, sesuai PP Nomor 7 Tahun 1999. Kebun Raya Bogor sendiri saat ini memiliki 10 jenis dari 26 jenis Amorphophallus yang ada di Indonesia.

Spesies tanaman ini berbeda dengan Rafflesia patma yang belum lama ini mekar di Kebun Raya Bogor. Sebab, Rafflesia merupakan tanaman parasit yang butuh pohon inang agar bisa hidup.

"Jangan keliru, Rafflesia patma itu tanaman parasit dan bukan jenis Amorphophallus atau bunga bangkai," terang Inggit Puji astuti, peneliti Kebun Raya Bogor.

Sementara Amorphophallus atau bunga bangkai adalah tanaman utuh yang bisa mencari makan sendiri tanpa tanaman inang. Ia pun memiliki umbi, batang, dan akar sendiri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ciri Bau Busuk

Perbedaan lain terletak pada bentuk kedua bunga bangkai itu sendiri. Rafflesia berupa bunga raksasa yang pendek dan melebar ke samping, sementara Amorphophallus tumbuh menjulang.

"Rafflesia memiliki tonggol, lubang besar di tengah dan kelopaknya yang indah berwarna merah bata," terang Inggit.

Amorphophallus mengeluarkan bau busuk yang muncul pada saat bunga mekar. Bau busuk ini untuk menarik perhatian bagi serangga. Kehadiran serangga ini dapat membantu penyerbukan tumbuhan langka tersebut.

"Bau bunga bangkai akan tercium mengikuti arah mata angin," ucap Puji.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.