Sukses

80 Hektare Hutan yang Terbakar di Kotawaringin Barat Berhasil Dipadamkan

Tidak hanya di Kalimantan Barat, TNI juga menangani masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah lain.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya di Kalimantan Barat, TNI juga menangani masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah lain. Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad bertolak ke Provinsi Kalimantan Tengah guna melaksanakan peninjauan lokasi karhutla.

Peninjauan dilakukan di KM 12 Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat yang merupakan wilayah Koramil 1014-01/Arsel, Kodim 1014/Pbn.

Kotawaringin Barat yang masuk wilayah Kodim 1014/Pbn, menjadi salah satu daerah yang diprioritaskan oleh Pangdam XII/Tpr dalam upaya penanggulangan Karhutla. Menjadi prioritas, karena banyaknya titik api di wilayah ini.

Dalam peninjauan tersebut Pangdam XII/Tpr didampingi oleh Danrem 102/Pjg, Kolonel Arm Syaiful Rizal, Asops Kasdam XII/Tpr, Kolonel Inf Fredy Sianturi, Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, Bupati Kobar, Nurhidayah dan Dandim 1014/Pbn, Letkol Inf Yudi Rianto Ratu.

Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyampaikan, dari 120 hektar lahan yang terbakar Satgas Karhutla gabungan tersebut sudah berhasil memadamkan kurang lebih 80 hektar.

"Karena kondisi tanah gambut sehingga untuk tempat-tempat yang sudah di padamkan api kembali hidup," ujar Pangdam XII/Tpr.

Kemudian dari sebanyak 30 titik api untuk hari ini tersisa 9 titik api. Satgas Karhutla dibantu dengan masyarakat telah menemukan cara efektif untuk memadamkan api dengan cara menyuntikan air kedalam tanah.

"Dengan cara menyuntik api sangat efektif, sehingga dari 30 hotspot untuk hari ini tinggal 9 hotspot yang harus kita tangani," jelas Pangdam XII/Tpr.

Terkait dengan dibentuknya Satgas penguatan yang melaksanakan operasi mandiri oleh jajaran Kodam XII/Tpr, dijelaskan oleh Pangdam XII/Tpr bahwa satgas ini tugasnya adalah membantu masyarakat yang terdampak dari Karhutla.

"Kita ketahui bersama adanya dampak dari karhutla terhadap masyarakat artinya tugas Satgas ini membantu masyarakat contohnya dengan membagi masker-masker kemudian juga melaksanakan sosialisasi dengan tidak melakukan pembakaran lahan," terangnya.

"Kemudian juga tentunya mereka berpatroli bersama-sama masyarakat untuk mencegah jangan sampai ada masyarakat melaksakanan pembakaran. Jangan sampai ada titik api baru, karena api yang sudah ada ini juga perlu tenaga untuk di padamkan itulah gunanya satgas penguatan tadi," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tinjau Karhutla di Seruyan

Usai melaksanakan peninjauan di daerah Arut Selatan, Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad juga meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di KM 126 Kelurahan Asam Baru, Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan wilayah Kodim 1015/Sampit. Hal ini terus dilakukannya sebagai upaya untuk mengatasi masalah Karhutla di wilayah Kodam XII/Tpr yang meliputi wilayah Kalbar dan Kalteng.

Kedatangan Pangdam XII/Tpr serta rombongan dilokasi disambut oleh Dandim 1015/Spt beserta unsur Forkopimda Kab. Seruyan. Dalam peninjauan kali ini, Pangdam XII/Tpr melihat Satgas Karhutla yang terdiri dari personel TNI-Polri, Manggala Agni, BPBD serta masyarakat yang sedang melaksanakan pembasahan lokasi kebakaran lahan.

Ini dilakukan Satgas agar api tidak menyala kembali karena lokasi terbakar tersebut merupakan tanah gambut. Selain meninjau dalam kesempatan tersebut Pangdam XII/Tpr juga memberikan bantuan kepada Satgas Karhutla.

Saat di lokasi Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad memberikan arahan kepada satgas, dalam arahannya Pangdam memerintahkan kepada Satgas agar tetap mengawasi dan melakukan pemadaman titik-titik api yang ada di Kecamatan Hanau dan Danau Seluluk. Agar jangan sampai api membesar dan meluas.

"Aktifkan patroli lahan-lahan terbakar yang telah dipadamkan, namun masih berasap dan terus lakukan pembasahan, jangan sampai menunggu asap berubah jadi api baru di datangi itu akan lebih sulit nantinya," tegasnya.

Selain itu Pangdam XII/Tpr menekankan agar dibentuk posko-posko di lapangan agar respon penanganan lebih cepat apabila ada lokasi yang terbakar selain itu agar juga dibentuk posko-posko kesehatan untuk menjaga kesehatan masyarakat di sekitar lokasi terdampak Karhutla, pungkas Pangdam XII/Tpr.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.