Sukses

Tiba di Korsel, Megawati Berbicara di Forum Perdamaian

Bersama Duta Besar, Megawati juga sempat bertanya soal cuaca di Korea Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri tiba di Seoul, Korea Selatan, setelah menempuh perjalanan udara dari Indonesia. Pesawat yang membawa Megawati mendarat di Bandara Gimpo, yang terletak di ujung barat ibukota Korea Selatan itu, Senin (26/8/2019), sekitar pukul 20.30 waktu setempat.

Dia tak hadir sendiri. Turut menemaninya, sejumlah keluarga dekat. Seperti menantunya Nancy Hendriati Shrindani dan cucunya Diah Lupita Jasmina Srita.

Selain itu, wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PDIP ini, juga akan didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri, yang tiba besok untuk bergabung dengan rombongan.

Walau terlihat lelah, Megawati tetap memberikan senyumnya yang lebar ketika melihat wartawan dari Jakarta yang sudah lebih dulu tiba.

"Halo, apa kabar? Sudah sampai duluan ya?" kata Megawati menyapa para wartawan yang menyambutnya dengan hangat juga. Selain wartawan, tampak juga Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi bersama para stafnya ikut menyambut Megawati.

Saat di ruang santai untuk istirahat sejenak, Megawati memperkenalkan sang cucu yang saat ini masih menempuh studi interior desain di sebuah kampus di London, Inggris. Dia mengaku cucu-cucunya mengambil studi sesuai keinginannya, asalkan punya alasan kuat.

"Kita memang harus mendorong anak-anak muda sekarang untuk merdeka mengambil pilihan studi apapun, asal dia bisa menjelaskan dan mengerti kenapa mengambilnya," kata Megawati.

Bersama Duta Besar, Megawati juga sempat bertanya soal cuaca di Korea Selatan. Selama perjalanan di pesawat, Megawati mengaku ada hujan deras di udara di wilayah Kinibalu, Malaysia. Dubes Umar yang hadir bersama istrinya juga menjelaskan cuaca di Korsel yang belakangan ini cukup dinamis.

Keberadaan Megawati di Seoul adalah dalam rangka mengikuti DMZ International Forum on the Peace Economy.

Di arena itu, Megawati akan menjadi salah satu pembicara utama bersama mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, Presiden pertama Mongolia Punsalmaagiin Ochirbat, serta beberapa tokoh penting lainnya dari Rusia, AS, dan Norwegia.

Setelah sambutan Perdana Menteri Korsel Lee Nak-yon, Megawati akan menjadi pembicara pertama yang menyampaikan pandangannya di forum itu.

Forum Internasional DMZ untuk Ekonomi Damai itu diselenggarakan oleh The Korean Institute for International Economy Policy (KIEP) dan National Research Council for Economics, Humanities, and Social Sciences (NRC). Tema forum adalah 'ekonomi damai dan kesejahteraan di Semenanjung Korea dan sekitarnya'.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kunjungi Zona Demiliterisasi

Rencananya, seluruh peserta forum akan dibawa untuk berkunjung ke zona demiliterisasi (DMZ) di antara Korea Selatan dan Korea Utara. Sehingga semua menghargai sepenuhnya kenyataan pemisahan antara kedua Korea dan kebutuhan mendesak untuk mengamankan perdamaian di Semenanjung.

Berdasarkan data yang dihimpun, tujuan acara itu adalah agar bisa menyaksikan secara langsung sejauh mana perdamaian telah dibangun di Semenanjung Korea, dan hubungan antar-Korea telah meningkat. Sekaligus mengomunikasikan Prakarsa Peta Ekonomi Baru untuk Semenanjung Korea.

Tujuan lainnya, untuk mempromosikan pemahaman dan konsensus di antara para tamu internasional terkemuka tentang visi pemerintah Korea tentang Rezim Semenanjung Korea Baru dan ekonomi yang digerakkan oleh perdamaian.

Akan ada lebih dari 100 peserta dari AS, Tiongkok, Jepang, Rusia, negara Asean, Timur Tengah, Afrika, Amerika Tengah, perwakilan organisasi internasional hingga dari pihak Korsel sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.