Sukses

Wacana Ketua Harian, Andreas PDIP: Hak Prerogatif Ketua Umum

Andreas menepis, wacana ketua harian dibahas oleh para pengurus DPP, DPD, dan DPC.

Liputan6.com, Bali - Wacana adanya ketua harian PDIP menyeruak. Menurut Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira, ada atau tidaknya ketua harian tersebut baru akan terlihat usai ketua umum baru dikukuhkan.

"Enggak belum. Kan Ketua Umum diputuskan di Kongres. Kalau kemudian ketum berpikir bahwa perlu ada ini (Ketua Harian), ya prerogatif Ketum," kata Andreas, di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).

Dia menepis, wacana ketua harian dibahas oleh para pengurus DPP, DPD, dan DPC. Kemudian, dibawa dalam kongres.

"Enggak. Kan kongres memang hanya memilih ketua umum, hanya memutuskan, menetapkan ketua umum," jelas Andreas.

Sehingga, wacana ketua harian ini menunggu bagaimana keinginan dari ketum baru yang sudah dipastikan adalah Megawati Soekarnoputri.

"Bisa iya, bisa tidak. Prerogatif ketum," tegas Andreas.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prananda dan Puan Maharani

Dalam Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), jabatan Ketua Umum dipastikan akan jatuh ke tangan Megawati Soekarnoputri. Namun, wacana adanya ketua harian terus berembus.

Dua nama disebut-sebut akan menduduki jabatan ini. Yakni Prananda Prabowo dan Puan Maharani. Terkait hal ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ini akan terjawab dalam Kongres V.

 "Itu dijawab pada hari kedua kongres. Nanti ya dijawab pada hari kedua," ucap Hasto di Grand Inna Bali Beach Hotel, Bali, Rabu (7/8/2019).

Hasto mengatakan jabatan ketua harian akan dibahas usai Megawai Soekarnoputri dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP.

"Kan setiap ini ada momentum," kata Hasto.

Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat mengatakan Prananda dan Puan adalah politikus handal.

"Prananda di partai juga lama. Mbak Puan juga. Mbak Puan itu sudah sejak SMA. Di PDIP tidak ada kader yang instan, selalu mulai dari bawah. Jadi menurut saya ya sangat berpeluang dan sangat pantas," kata Djarot.

Mantan Gubernur DKI itu, memandang, kakak beradik tersebut bukan menjual embel-embel cucu Presiden RI pertama Sukarno. Namun keduanya mengamalkan ajaran sang proklamator.

"Kalau kita melihat Bung Karno bukan masalah sosok beliau aja ya, tapi juga dari ajarannya," tutur Djarot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.