Sukses

Wakil Wali Kota Jakbar Pastikan Pencari Suaka di Kalideres Dapat Makan 2 Kali Sehari

Pemberian makanan, kata Zen, diutamakan bagi para anak-anak, terutama para Balita.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Walikota Jakarta Barat, Muhammad Zen meninjau tempat relokasi sementara para pencari suaka yang sebelumnya berada di sepanjang trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Dalam pantauannya, Zen mengatakan pihaknya siap menyediakan kebutuhan makanan kepada para pengungsi. Untuk saat ini, pihaknya menyediakan jatah makan selama dua kali sehari, yaitu siang dan malam.

"Prinsip kita siap dari dinas sosial, sudin sosial Jakarta Barat siap untuk membantu makan konsumsi dua kali sehari siang dan malam," tegas dia.

Pemberian makanan, kata Zen, diutamakan bagi para anak-anak, terutama para Balita. Bukan hanya itu, kata Zen, pihaknya juga telah menempatkan tim medis di sana.

"Dari relawan-relawan juga sudah ada, maupun makanan khusus bayi agar segera diberikan dan disesuaikan pemberian makanan tambahan. Kesehatan juga kita siapkan tim medis. Dan juga air bersih kita siapkan, MCK juga," papar Zen.

Zen sendiri tidak bisa memastikan sampai kapan para pencari suaka itu direlokasikam di bekas kantor Kodim Jakarta Barat. 

"Nanti terkait masalah sampai kapannya kita menunggu instruksi dan pembicaraan dari pimpinan," kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemeriksaan Puskesmas

Sebelumnya, Puskesmas Kalideres menggelar pemeriksaan kesehatan para pencari suaka yang direlokasi ke Kalideres, Jakarta Barat.

Menurut Kepala Puskesmas Kalideres, Linda Lidya, pemeriksaan kesehatan tersebut untuk memantau kondisi kesehatan para pencari suaka.

"Kegiatan hari ini pelayanan kesehatan seperti sudah kita mulai sejak Kamis sore ya," kata Linda di tempat relokasi pencari suaka di bekas gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (15/7/2019).

Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan dokter terhadap ibu hamil dan balita. "Pemeriksaan makan tambahan buat ibu hamil dan balita," lanjutnya.

Menurut Linda, penyakit yang diderita para pengungsi pencari suaka hanya penyakit ringan seperti gatal-gatal, batuk, pilek serta beberapa penyakit kulit lainnya. "Dirujuk itu tiga orang satu mau melahirkan, satu diare, satu lagi kalau nggak salah diare juga" katanya.

Linda juga menuturkan, kemarin ada seorang anak yang terluka karena bermain. Namun anak pencari suaka tersebut tidak ditujuk karena lukanya tidak parah.

"Sama kemarin ada yang luka anak-anak main. Yang anak-anak ndak dirujuk," lanjut Linda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.