Sukses

Angka Kemiskinan dan Pengangguran di Kabupaten Tangerang Diklaim Menurun

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, bila pemberian bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayahnya, mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran.

Liputan6.com, Tangerang - Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, bila pemberian bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayahnya, mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Sebab, bantuan tersebut dinilai sebagai solusi untuk kedua permasalahan yang biasa terjadi di wilayahnya. 

"Yang pasti, sangat berpengaruh signifikan. Jika satu keluarga itu terdaftar dan menerima PKH pertiga bulan, si keluarga besar harapan bangkit dari kemiskinan, sementara yang nganggur jadi bisa bekerja malah punya usaha dari modal PKH itu," tutur Zaki, saat ditemui seusai acara pemberian bantuan PKH di STPI Curug, Kabupaten Tangerang.

Sebab menurutnya, angka pengangguran di wilayahnya masih tinggi. Mengingat Kabupaten Tangerang menjadi tempat urban dimana jadi tujuan utama pendatang untuk mencari kerja di dekat Jakarta. 

Lalu, dari catatan Kementerian Sosial, Kabupaten Tangerang juga sebagai wilayah tertinggi penerima bantuan PKH pada tahap I dan II se Provinsi Banten. Yakni, mencapai Rp 59 miliar lebih. 

Lebih lanjut, Mensos Agus Gumiwang mengatakan, Kabupaten Tangerang sudah masuk pada tahap kedua pemberian PKH. Tahap pertama yang diberikan pada Januari lalu disalurkan Rp 100.699.975.000, dan pada bantuan tahap dua diberikan senilai Rp 59.119.700. 000. 

"Untuk di Banten sendiri total sampai tahap kedua ini mencapai Rp 578.247. 925.000,"ujar Agus, usai menyerahkan bantuan. 

Untuk penerimanya sendiri mencapai 94 ribu keluarga penerima manfaat. Sementara untuk BPNR dan Rastra KPMnya mencapai 131 ribh keluarga. 

Mensos Agus pun memastikan langsung, bila bantuan keduanya diterima satu bulan sekali, berbeda dengan PKH yang pertiga bulan.

"Diterimanya ditiap tanggal 25, jadi bila dihitung sampai April ini bagi Kabupaten Tangerang sudah disalurkan sebanyak Rp 43.4 miliar lebih," tutur Agus.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.