Sukses

3 Fakta di Balik Viralnya Keluhan Anggota TNI AD soal Rumah Sakit

Melalui sebuah video, Kapten Inf Leo Sianturi mengungkapkan rasa kecewa lantaran merasa tidak mendapat layanan dari RS sebagaimana semestinya.

Liputan6.com, Jakarta - Kapten Inf Leo Sianturi tak lagi bisa menyembunyikan kekecewaannya pada Rumah Sakit (RS) TNI Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Melalui sebuah video, Leo Sianturi mengungkapkan rasa kecewa lantaran merasa tidak mendapat layanan dari RS sebagaimana semestinya.

Video itu pun viral. Karena dalam video tersebut, Danramil Tanah Jawa Korem 022 Pantai Timur, Kabupaten Simalungun itu sempat meminta tolong kepada Panglima TNI bahkan Presiden Jokowi agar bisa mendapat layanan kesehatan yang baik selama menjalani perawatan.

Keluhan Kapten Inf Leo Sianturi pun langsung dibantah Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah Pematang Siantar Letkol CKM Suhartono. Suhartono menegaskan RS TNI Pematangsiantar memberikan layanan standar sesuai prosedur kepada semua pasien.

Tak hanya itu, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko juga turut menanggapi video viral tersebut.

Berikut fakta di balik viralnya video Kapten Inf Leo Sianturi soal keluhannya terhadap RS TNI Pematangsiantar yang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Merasa Tak Dapat Layanan Baik

Kapten Inf Leo Sianturi merasa tidak mendapat layanan sebagaimana semestinya dari Rumah Sakit TNI Pematangsiantar. Kekesalan itu diduga karena dia kurang berkenan dengan prosedur layanan yang harus dilalui.

"Pak Presiden, tolong Pak Presiden. Saya tentara yang dari masyarakat akan kembali ke masyarakat. Sakit hati saya. Saya sakit tidak ada diopname, diopname tidak layani. Saya kecewa dengan RS tentara, kecewain pelayanan tidak bisa," tegas Leo dalam videonya, Senin, 28 Januari 2019.

Leo mengaku menjadi anggota TNI dari prajurit sampai perwira. "Sakit, saya seorang perwira, tidak berfungsi saya, tidak ada artinya angkatan darat di rumah sakit, tidak artinya. Inilah nasib saya ini, saya dari prajurit masuk sampai perwira," tuturnya.

Kapten Inf Leo Sianturi sempat menjalani perawatan dua hari sejak 24 Januari lalu atas penyakit asam urat akut, sebelum kemudian meminta untuk dipindahkan ke rumah sakit lain.

 

3 dari 4 halaman

2. Dibantah Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah

Keluhan Kapten Inf Leo Sianturi pun dibantah oleh Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah Pematang Siantar Letkol CKM Suhartono.

Suhartono menegaskan, RS TNI Pematangsiantar memberikan layanan standar sesuai prosedur kepada semua pasien.

"Penyataan Kapten Leo Sianturi itu tidak benar. Pasien yang dirawat itu apalagi militer dirawat sesuai prosedur. Tidak ada pasien yang kami telantarkan," kata Komandan Dankesyah Letkol CKM Suhartono.

 

4 dari 4 halaman

3. Respons Istana

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menanggapi video Komandan Koramil 10 Balimbingan/Kodim 0207/Simalungun Kapten Inf Leo Sianturi yang marah dan minta tolong kepada Presiden Joko Widodo karena sakit. Moeldoko mengatakan pemerintah menyambut baik keluhan Kapten Inf Leo Sianturi.

"Prinsipnya negara tidak abai terhadap para penderita sakit," ucap dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 28 Januari 2019.

Moeldoko menuturkan, seharusnya petugas Rumah Sakit (RS) TNI Pematangsiantar menangani cepat saat Kapten Inf Leo Sianturi datang berobat. Jangan sampai para prajurit TNI ditelantarkan saat ditimpa penyakit.

"Itu hanya kasus kecil yang memang harus direspons, nggak boleh diabaikan," ujarnya.

Moeldoko juga mengaku kerap mengkritik BPJS Kesehatan saat menjabat sebagai Panglima TNI. Moeldoko khawatir para prajuritnya enggan berobat ke rumah sakit TNI yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

"Saya mantan prajurit TNI sering memberikan koreksi kepada BPJS. Jangan sampai tentara yang merasa punya rumah sakit dengan bergabung BPJS merasa tidak punya rumah sakit," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.