Sukses

1 Anggota TNI Gugur Ditembak KKB Saat Amankan Lapangan Terbang Nduga Papua

Aidi mengaku hingga kini masih menunggu informasi mengenai kronologi kejadian dan penyebab pasti gugurnya Praka Nazaruddin.

Liputan6.com, Papua - Praka Nazarudin, anggota Yonif 751 Raider, tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB). Saat kejadian, Nazarudin sedang bertugas mengamankan lapangan terbang di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua.

Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun, Aidi mengaku hingga kini masih menunggu informasi mengenai kronologis kejadian, dan penyebab pasti gugurnya Praka Nazaruddin.

"Kita masih coba mendapatkan informasi dari sana. Karena sinyal sulit. kita coba dapatkan inforasi dari telepon satelit," ucap Aidi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (28/1/2019).

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Praka Nazarudin meninggal dunia saat bertugas mengamankan lapangan terbang Mapenduma, Papua.

Diduga, saat itu terjadi kontak senjata antara KKB dengan personel TNI yang tengah bertugas mengamankan lokasi tersebut. "Informasinya seperti itu, tapi kita terus pantau perkembangannya," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

TNI Meninggal di Puncak Jaya

Sebelumnya, kontak senjata antara aparat TNI dengan kelompok pemberontak di Puncak Jaya terjadi pada 18 Januari 2019. Peristiwa itu terjadi di kawasan Longsran Baganbaga, Distrik Yambi.

Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi mengatakan, kontak senjata itu terjadi saat anggota sedang mendistribusikan logistik. Tiba-tiba pasukan TNI mendapat serangan kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen hingga mencederai Pratu Makamu.

Pratu Makamu terkena tembakan di bagian paha kiri. Namun karena terlambat evakuasi menyebabkan yang bersangkutan meninggal.

"Korban, Pratu Makamu terlambat mendapat pertolongan dan dievakuasi akibat cuaca buruk," ungkap Aidi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.