Sukses

Haris Simamora Peragakan 62 Adegan Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Menurut Indarto, proses rekonstruksi akan menggambarkan peristiwa secara utuh dari mulai kedatangan pelaku ke rumah korban, kejadian pembunuhan, sampai dengan pelaku melarikan diri ke kos-kosan dan membuang linggisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya merekonstruksi peristiwa pembunuhan satu keluarga di Pondok Gede, Kota Bekasi. Tersangka Haris Simamora dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut.

Rekonstruksi digelar di rumah korban Diperum Nainggolan, di Jalan Bojong Nangka II, RT 002 RW 07, Pondok Melati, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018).

Pantauan merdeka.com, puluhan petugas kepolisian membuat pagar betis guna mengamankan jalannya rekonstruksi. 

Rekonstruksi dipimpin oleh Kanit I Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Malvino, dan Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto.

Menurut Indarto, proses rekonstruksi akan menggambarkan peristiwa secara utuh dari mulai kedatangan pelaku ke rumah korban, kejadian pembunuhan, sampai dengan pelaku melarikan diri ke kos-kosan dan membuang linggisnya.

"Tujuannya untuk menguatkan alat bukti sehingga proses tahap satu di kejaksaan tidak ada hambatan," kata Indarto di lokasi kejadian.

Haris, kata Indarto, akan melakukan 62 adegan pembunuhan. Namun, untuk di lokasi pembunuhan sendiri dia akan memperagakan 37 adegan.

"Total ada 62 adegan, tapi di sini 37. Jadi pintu masuk dan pintu keluar tersangka setelah melakukan eksekusi itu di pintu ini," ujar Indarto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bongkar Paksa Pintu

Dalam rekonstruksi tersebut, polisi harus membuka paksa pintu masuk rumah.

"Pintu masuk dan pintu keluar yang digunakan tersangka dari pintu depan ini, kuncinya dibawa pelaku dan hilang. Karena itu harus dibuka. Kita buka paksa," kata Indarto.

Saat proses rekonstruksi, polisi membawa serta linggis pengganti yang digunakan Haris untuk melakukan pembunuhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.