Sukses

Laks Memprioritaskan Penerbitan Obligasi Indosat

Penerbitan obligasi Indosat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dana untuk pembayaran saham Deutsche Telecom. Pemerintah akan memprioritaskan penerbitan obligasi.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah akan memprioritaskan penerbitan obligasi Indosat daripada menjual sahamnya kepada investor strategis. Hasil penjualan obligasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dana sekitar US$ 260 juta untuk pembayaran jual beli saham Deutsche Telecom (DT) dan penambahan modal di Satelindo. "Hasil penjualan obligasi Indosat akan menjadi salah satu pendanaan pembayaran saham DT di Satelindo," kata Laksmana Sukardi, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, sesuai menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, di Jakarta, Rabu (26/6).

Dengan prioritas itu, Laksamana juga berharap, harga yang terbentuk akan lebih baik. Apalagi, saat ini, sejumlah calon investor asing telah menyatakan tertarik membeli obligasi tersebut. Sayangnya, Laks menolak menjelaskan lebih lanjut nama calon investor asing itu. Ia juga tak mau menjelaskan nilai obligasi dan waktu pengeluarannya.

Sebelumnya, pemerintah membeli 25 persen saham DT di Satelindo senilai US$ 325 juta. Berdasarkan perjanjian jual beli antara Indosat dan DT, pembayaran pertama senilai US$ 65 juta dijadwalkan dilakukan 28 Juni 2002. Sumber pendanaan pembayaran awal berasal dari dana internal Indosat. Sedangkan sisanya bisa berasal dari penjualan obligasi, penerbitan saham baru (rights issue), dan penjualan saham ke investor strategis (strategic sale).(ULF/Fahmi Ihsan dan Eko Purwanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.