Sukses

Ratusan Korban Masih Terjebak di Runtuhan Bangunan yang Roboh Pascagempa Donggala

Banyak korban masih berada di bawah puing-puing mall, rumah sakit dan hotel yang roboh akibat gempa di Donggala.

Liputan6.com, Jakarta - Korban gempa bumi di Donggala, Sulteng, diduga mencapai ratusan jiwa. Berdasarkan pantauan wartawan Antara, mereka masih belum dievakuasi dari sejumlah gedung yang ambruk.

Kepala LKBN Antara Biro Sulawesi Tengah Rolex Malaha ketika dihubungi via telepon melaporkan bahwa pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jalan Emy Saelan, misalnya, ambruk dan masih ada puluhan hingga seratusan orang yang terjebak di dalam pusat perbelanjaan empat lantai itu.

Menurut salah seorang pegawai mal yang ditemui, para korban yang terjebak di dalam sebagian itu belum dievakuasi. Sementara di Rumah Sakit Budi Agung Palu di Jalan Maluku terdapat 14 jenazah yang dibawa dari Mal Tatura berada di rumah sakit itu.

Sedangkan seratusan orang yang terluka seperti patah kaki dan luka-luka lainnya masih berada di halaman rumah sakit dan sebagian ruang pasien tetapi belum ditangani secara medis karena belum ada dokter.

Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura juga rata dengan tanah. Di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.

Menurut sejumlah orang yang ditemui di hotel yang roboh itu, banyak korban yang masih berada dalam reruntuhan gedung hotel.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tsunami

Di lokasi lain seperti di arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, juga belum diketahui nasibnya, saat terjadi gelombang tsunami di pantai sekitar yang menyapu tempat acara festival tahunan itu.

Rumah Sakit Anutapura di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, yang berlantai empat pun roboh.

Banyak gedung, rumah, dan bangunan lainnya yang rusak di sekeliling kota.

Warga masyarakat juga terlihat masih panik dan masih mengungsi ke daerah-daerah yang lebih aman seperti ke dataran yang lebih tinggi.

Masyarakat membutuhkan penanganan segera dari berbagai instansi terkait.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.