Sukses

Mendikbud: Aksi Joni Gala Bentuk Patriotisme Zaman Now

Mendikbud menyamakan aksi Joni Gala dengan momen perobekan bendera Belanda di Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi Heroik Yohanes Ande Kala atau akarab disapa Joni Gala, pelajar SMPN 1 Silawan Motoaain, Belu, NTT menuai pujian dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.

Joni pun diundang duduk bareng di Gedung Kemendikbud, Senin (20/8/2018). Pada kesempatan itu, Muhadjir mengapresiasi tindakan nekat Joni Gala.

"Saya sangat mengapresiasi tindakan nekat Joni. Nekat dalam arti yang positif. Secara simbolik itu kan bentuk patriotisme zaman now," kata Muhadjir.

Ia mengatakan, secara simbolik yang dilakukan persis dengan peristiwa 10 November (1945) silam. Saat itu, ada anak muda yang inisiatif manjat bendera untuk merobek salah satu warna bendera sehingga menjadi merah putih.

"Maknanya hampir sama. Ketika ada bendera merah, putih, biru. Kemudian pemuda itu menyobek birunya. Jadi dikibarkan Merah Putihnya. Mirip itu dengan seting peristiwa yang berbeda," ungkap dia.

"Kalau dulu dalam upaya merebut kemerdekaan, dan mempertahankan Merah Putih waktu. Kalau ini mengibarkan kembali Merah Putih menjadi bendera lambang negara yang besar," dia menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Buah Bibir

Joni Gala menjadi buah bibir di media sosial berkat aksi panjat tiang bendera pada saat upacara kemerdekaan HUT RI ke-73 tahun 2018 di Pantai Motaain Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Ia memanjat tiang untuk memperbaiki pengait tali agar Sang Saka Merah Putih bisa berkibar. Kini, Joni Gala menikmati aksi heroiknya tersebut. Ia mendapatkan berbagai hadiah. Mulai dari sepatu, seragam, laptop hingga beasiswa.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.