Sukses

Panglima TNI Ajukan Pembelian Kapal Rumah Sakit Tahun Depan

Panglima TNI mengatakan fasilitas peralatan kapal Dr Soeharso terbilang lengkap dan bisa diubah setara rumah sakit kelas satu.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya berencana menambah jumlah kapal jenis Bantu Rumah Sakit (BRS) seperti kapal Dr Soeharso 990. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang berada di pulau terluar di Indonesia.

"KRI sejenis bisa kita tempatkan di wilayah timur, di timur juga masih banyak (dibutuhkan) di pesisir di pulau-pulau," ujar Hadi usai menggelar Joy Sailling dan halalbihalal dan bersama Pemimpin Redaksi di KRI Dr. Soeharso, Senin, (23/7/2018).

Indonesia sendiri hanya memiliki satu buah kapal BRS yakni Dr Soeharso 990. Hadi menyebut, pihaknya pada rencana strategis (Renstra) TNI ke-3 akan mengajukan kepada pemerintah untuk pembelian Kapal BRS.

"Mudah-mudahan renstra ke 3 kita ajukan untuk penambahan. Kita hitung sesuai renstra dan keuangan negara," ucap Panglima TNI.

Mantan KSAU ini menambahkan, fasilitas peralatan kapal Dr Soeharso terbilang lengkap dan bisa diubah setara rumah sakit kelas satu. Meski demikian, masih perlu ada pergantian peralatan yang ada untuk mengoptimalkan pelayanan bagi masyarakat dan medis.

"Ini kapal rumah sakit yangg bisa kita set up sebagai rumah sakit kelas 1, 2, atau 3, saya tadi dijelaskan dokter, semuanya lengkap dan ada beberapa perlengkapan yang alat-alatnya mungkin kita ganti, karena KRI Dr Soeharso bukan untuk anggota TNI saja, tapi untuk masyarakat di pulau terdepan, terluar" terang dia.

Untuk diketahui, isi KRI Dr Soeharso terdapat Dek Delta yang memiliki ruang rekreasi ABK dan terdapat beberapa kamar ABK yang tepat dibawahnya ada Dek Carlie yakni pusat fasilitas rumah sakit.

Di sana juga menjadi tempat berkumpul apabila terjadi emergency. Selain itu ada pula dibawahnya Dek Bravo yang memiliki kapasitas untuk menampung 500 pasukan dan ruang untuk rawat inap pasien.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.