Sukses

Ada 800 Ribu Masjid di Indonesia, Begini Reaksi Imam Masjidil Haram

Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Komisaris Jenderal Syafruddin, menggelar pertemuan dengan Imam Masjidil Haram, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari, Rabu (4/7/2018).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Komisaris Jenderal Syafruddin, menggelar pertemuan dengan Imam Masjidil Haram, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari, Rabu (4/7/2018).

Pada pertemuan itu, Syafruddin melaporkan jumlah masjid yang tersebar di Indonesia. Dia mendata, total masjid di Indonesia mencapai 800 ribu masjid. Itu pun belum final.

"Jumlah masjid di Indonesia setidaknya ada 800 ribu. Tapi masih banyak yang sudah dibangun dan dipakai oleh para jemaah belum terdata. Saya yakin jumlah masjid di Indonesia sudah 1 juta," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia tersebut.

Dia menjelaskan kepada Imam Masjidil Haram, sebagian besar masjid di Indonesia dibangun oleh masyarakat. Hanya sedikit yang dibangun oleh pemerintah. Misalnya Masjid Istiqlal.

"Masjid yang jumlahnya hanya tersebut tidak dibangun oleh pemerintah. 90 persen masjid di bangun oleh masyarakat. Mereka yang mengelolanya sendiri," ujar Syafruddin.

Saat bertemu dengan Imam Masjidil Haram pula, Syafruddin mengatakan, masjid di Indonesia steril dari kegiatan radikal. "Saya tekankan tidak ada kegiatan radikal di masjid. Masjid itu suci, tidak ada (kegiatan radikal)," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reaksi Imam Masjidil Haram

Sementara itu, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari, mengaku tak kaget ihwal banyaknya masjid di Indonesia.

"Saya tidak heran (jumlah masjid yang disampaikan) karena Indonesia yang penduduk muslimnya sangat besar memang pantas," ujar Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari.

"Namun, di satu sisi, ini menjadi berita gembira. Dari jumlah yang disampaikan adanya perkembangan Islam. Insyaallah negeri ini selalu diberikan keamanan," dia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.