Sukses

Hendropriyono Ingin Penggantinya di PKPI dari Kaum Muda

Hendropriyono mundur dari jabatan itu setelah merasa berhasil mengantarkan PKPI maju di Pemilu 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (DPN PKPI) menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). KLB digelar untuk mencari pengganti AM Hendropriyono pada jabatan Ketua Umum DPN PKPI.

Hendropriyono mundur dari jabatan itu setelah merasa berhasil mengantarkan PKPI maju di Pemilu 2019. Dia berharap penggantinya berasal dari kaum muda. Sehingga terjadi regenerasi yang baik di partainya.

"Saya beserta para senior, para jenderal purnawirawan mohon supaya segera disusun kekuatan kembali pascakonsolidasi yang terdiri dari kaum muda generasi penerus. Inilah yang lebih layak mengemudikan PKPI," ujar Hendropriyono pada acara KLB PKPI di Gedung Sekar Wijaya Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (13/5/2018).

Hendropriyono menuturkan, pihaknya membutuhkan kekuatan tenaga muda agar bisa lebih cepat dan tepat menyusun kekuatan baru dalam menghadapi Pemilu 2019 mendatang.

PKPI yang dipimpin oleh kaum muda nanti diyakini tidak akan berpengaruh buruk pada pemilih sepuh. Sebab, para sesepuh tidak akan meninggalkan PKPI meski tidak lagi menduduki jabatan strategis.

"Yang sepuh-sepuh ini bukan berarti pergi, tetapi ada di belakang. Pemimpin di belakang tidak pernah lebih jelek daripada pemimpin di depan. Sama saja. Dan itu tidak mengurangi efektivitas, bahkan meningkatkan efisiensi," tutur dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Digelar Dua Hari

KLB DPN PKPI ini digelar selama dua hari. Kongres tersebut dibuka oleh mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan rencananya akan ditutup oleh Presiden Joko Widodo pada Senin 14 Mei 2018 besok.

Setidaknya ada tujuh kandidat yang akan menggantikan posisi Hendropriyono, antara lain:

1. Ganang Sudirman (calon dari Yogyakarta, Jateng dan Jabar);

2. Halida Hatta (calon dari Kalbar, Sumbar dan Papua);

3. Sardjono Kartosuwiryo (calon dari Sulsel, Sulbar dan Gorontalo);

4. Diaz Hendropriyono (calon dari Banten, Jatim, DKI Jakarta, Sultra, Sumsel, Maluku Utara dan Kalimantan Utara);

5. Sunan Kalijaga (calon Bengkulu dan NTT);

6. Mayjen TNI (purn) Haris Sudarno (calon dari Sulut, Lampung dan Kalteng); dan

7. Dominggos Mandacan (calon dari DPP Papua Barat, DPP Sumut dan DPP Maluku).

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.