Sukses

Detik-Detik Longsor Puncak

Jarum jam menunjukkan pukul 20.30 WIB, mata sejumlah aparat kepolisian, TNI, dan masyarakat masih tertuju pada sebuah tebing di Puncak Pass, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Liputan6.com, Jakarta - Jarum jam menunjukkan pukul 20.30 WIB, mata sejumlah aparat kepolisian, TNI, dan masyarakat masih tertuju pada sebuah tebing di Puncak Pass, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Ya, mereka terus mengamati pergerakan tanah di area itu yang terus terjadi sejak Selasa, 27 Maret 2018 malam.

Mereka harus peka dengan suara pergerakan tanah, sekecil apa pun itu. Mereka khawatir akan ada korban akibat bencana tersebut.

Polisi juga terus melakukan pengaturan lalu lintas. Warga pun dilarang mendekat.

Terlebih, area ini memang rawan longsor. Pada 5 Februari lalu, lokasi yang sama juga longsor. Pemerintah tengah memperbaiki turap penahan longsor di sana. Belum juga selesai, longsor kembali terjadi semalam.

"Sejak Selasa malam memang sudah ada tanda-tanda mau longsor. Tanah terus bergeser. Setiap terjadi pergerakan tanah terdengar suara, grek, grek gitu," kata Agun Setiawan (44), pemilik warung tak jauh dari lokasi longsor, Kamis (29/3/2018).

Mengantisipasi longsor, seluruh pekerja pun menghentikan pengerjaan pembangunan turap yang baru mencapai 50 persen ini. Bahkan, seluruh peralatan kerja dan alat berat ditarik dari titik lokasi.

"Mulai Rabu pagi sudah enggak ada yang kerja karena takut terjadi longsor," tutur Agun.

Benar saja, pada Rabu malam, tebing yang berada di bahu jalan longsor dengan kedalaman 40 meter dan panjang 150 meter. Longsor Puncak Pass juga meruntuhkan turap yang masih dalam tahap pembangunan.

Beberapa bangunan Hotel Puncak Pass yang berada tepat di bawah tebing juga hancur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Detik-Detik

Saat longsor, seluruh aparat dan warga yang ada di lokasi sempat menyaksikan bencana alam tersebut. Mereka sempat panik.

Terlebih, sebelum kejadian, mereka sempat mendengar suara gemuruh disertai suara pecahan kaca dari beberapa bangunan hotel tersebut.

"Setelah terdengar suara pecahan kaca, baru longsor besar," ungkap Siti Romlah, saksi mata.

Hingga Kamis siang, belum ada penanganan dari dinas terkait. Material berupa tanah dan bangunan turap yang hancur masih dibiarkan teronggok di lokasi. Hanya baru dipasang terpal di sepanjang bibir longsoran untuk meminimalkan longsor susulan.

Akibat kejadian ini, jalur menuju Cianjur maupun sebaliknya ditutup. Penutupan dilakukan di Gunung Mas, Kabupaten Bogor dan Ciloto, Kabupaten Cianjur.

Kendaraan roda empat dari arah Cianjur menuju Jakarta maupun sebaliknya dialihkan ke jalur Jonggol maupun Sukabumi. Sementara kendaraan roda dua masih bisa melintas jalur tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.