Sukses

Kader PAN, Jangan Seperti Malin Kundang

"Jangan seperti malin kundang yang mengkhianati ibunya yang telah melahirkan di saat Malin Kundang telah meraih kesuksesan," kata Sekjen PAN.

Liputan6.com, Jakarta: Kepindahan kader Partai Amanat Nasional (PAN) ke partai lain merupakan keputusan pribadi, karena itu partai tidak dalam posisi untuk menahan atau memaksa untuk kembali. Demikian ditegaskan Sekjen PAN Taufik Kurniawan di Jakarta, Rabu (13/4).

"Waktulah yang akan menentukan kemurnian kader dalam berpolitik membela kepentingan rakyat," tegas Taufik. "Jangan seperti malin kundang yang mengkhianati ibunya yang telah melahirkan di saat Malin Kundang telah meraih kesuksesan. Ya kita hanya bisa mendoakan semoga semuanya baik-baik saja, termasuk buat Dede Yusuf."

Sebelumnya, kader PAN yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf berkeinginan pindah ke Partai Demokrat. Dede Yusuf menyatakan, ia telah yakin dengan pilihannya untuk beralaih ke PD. Dede Yusuf bersama Ahmad Heryawan diusung PAN hingga memimpin Jabar.

Menurut Taufik yang juga wakil ketua DPR itu, saat ini Jawa Barat termasuk wilayah daerah prioritas untuk pengemblengan kader guna mengembalikan perolehan kursi PAN. Awalnya PAN meraih delapan kursi untuk DPR, namun kini hanya menjadi tiga kursi.

Menurut Taufik, posisi Dede Yusuf yang menjadi Wakil Gubernur Jabar menjadi sangat relevan. Namun, tambahnya, dengan kebesaran partai, seseorang dari penjual koran, tukang ojek ,atau artis pun bisa menjadi bupati dan wakil bupati, kepala daerah.

"Buat PAN, kita tidak dalam posisi menarik-narik dan memaksakan (kembali) karena PAN adalah partai yang terbuka. Hanya waktu yang bisa menentukan kemurnian kader dalam berpolitik demi kepentingan rakyat banyak atau pribadi," kata Taufik.

Menurut Taufik, dengan atau pun tanpa Dede Yusuf, PAN akan berusaha kembali meraih kesuksesan. "Saya tidak sebut tokoh kutu loncat, tetapi yang terpenting kita bisa berbuat terbaik untuk rakyat, berbakti pada bangsa dan negara. Hakikatnya pengabdian di masing-masing partai," katanya.(Ant/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.